Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan Kota Denpasar mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi telur dan daging ayam sebagai sumber protein yang berkualitas dan murah.
"Masyarakat harus paham pentingnya mengonsumsi daging ayam dan telur sebagai sumber protein hewani untuk anak dan orang dewasa agar cerdas, sehat dan produktif," kata Ketut Yahya selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional di Denpasar, Kamis.
Ia menyayangkan adanya anggapan mengenai rendahnya konsumsi telur dan daging ayam akibat rendahnya daya beli masyarakat. "Faktanya konsumsi rokok masyarakat Indonesia 1.108 batang. Padahal harga sebutir telur ayam kira-kira sama dengan sebatang rokok," ujarnya.
Menurut Yahya, mayoritas konsumen rokok adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan perlu kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur.
Melalui peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional, masyarakat peternak unggas dapat mengingat kembali dan ikut berpartisipasi sebagai produsen pangan sumber protein murah dan berkualitas.
"Tahun 2013 ini merupakan perayaan ketiga kalinya dengan mengangkat tema Ayam dan Telur Meningkatkan Gizi dan Prestasi Anak Bangsa," ujarya.
Ia menganggap bahwa keunggulan daging ayam dan telur belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat karena masih terdapat stigma negatif di kalangan masyarakat.
"Masih banyak masyarakat beranggapan bahwa ada penggunaan hormon pada pertumbuhan ayam broiler. Kemudian telur sumber kolesterol jahat dan telur penyebab bisul, padahal pendapat tersebut salah kaprah," katanya.
Yahya menjelaskan bahwa cepatnya pertumbuh ayam sebagai hasil seleksi genetik para ahli melalui riset bertahun-tahun yang didukung komposisi pakan berkualitas dan sistem pemeliharaan sangat ketat. (WRA)