Nusa Dua (Antara) - Sejumlah wartawan baik nasional maupun internasional mengenakan ikat kepala khas Bali atau "udeng" saat meliput agenda KTT APEC di Nusa Dua, Bali.
Pemandangan itupun memberikan kesan yang unik bagi setiap wartawan yang meliput konferensi yang dihadiri 21 kepala negara tersebut.
"Ini sangat unik. Saya belum pernah melihat aspek budaya yang sangat menonjol di setiap agenda internasional yang saya liput," kata seorang jurnalis dari Swiss, Roth Bossart di Media Center Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 2, Senin.
"Udeng" yang biasanya digunakan pria Bali itu memang menjadi salah satu oleh-oleh yang diberikan pihak panitia penyelenggara KTT APEC yang khusus diberikan kepada para jurnalis baik nasional maupun internasional.
"Kami berikan 'udeng' itu untuk menghargai budaya Bali sehingga para jurnalis mengetahui atribut yang kerap dikenakan oleh warga Bali," ucap Pusat Informasi dan Humas kementerian Komunikasi dan Informasi, Gatot S. Dewa Broto.
Seorang jurnalis Net Tv, Danu Puguh mengaku berinisiatif sendiri untuk mengenakan ikat kepala khas Bali itu.
"Ini inisiatif saya dan sejumlah teman untuk menggunakan 'udeng' ini sebagai bentuk apresiasi budaya. Kesannya unik sekali," ujarnya. (DWA)
Wartawan Kenakan Udeng Meliput APEC
Senin, 7 Oktober 2013 14:40 WIB