Denpasar (Antara Bali) - Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2013 di Nusa Dua, Bali hendaknya mampu merangkul negara-negara lain agar kebijakan yang dihasilkan dapat menguntungkan Indonesia.
"Hal itu penting mengingat KTT APEC tahun 1994 yang berlangsung di Bogor sepakat membentuk perdagangan libral ekonomi pada tahun 2020," kata pengamat ekonomi Gede Sudibia di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, kebijakan untuk membentuk perdagangan libral ekonomi itu sangat merugikan Indonesia ke depan.
Oleh sebab itu perdagangan liberalisasi menjadi tantangan berat Indonesia dalam proses perdagangan bebas.
APEC yang mempunyai peran yang sangat strategis terhadap perkembangan dan kegiatan ekonomi dunia itu, setidaknya kebijakan yang dihasilkan mampu menguntungkan Indonesia.
"APEC yang terbentuk di Canberra, Australia melibatkan tiga miliar dari tujuh miliar jiwa penduduk dunia yang mampu memberikan kontribusi sebesar 56 persen dari perdagangan dunia," ujar Gede Sudibia yang juga konsultan manajemen ekonomi.
Untuk itu Indonesia harus mampu memanfaatkan KTT APEC untuk menghasilkan kebijakan yang mendukung perekonomian Indonesia. (*/ADT)
Indonesia Rangkul Negara Lain Dalam APEC
Kamis, 3 Oktober 2013 12:25 WIB