Denpasar (Antara Bali) - Ratusan petani sayur-mayur di kawasan Kota Denpasar mengeluh kekeringan dan kesulitan air untuk menyiram tanamannya.
"Mereka adalah petani kecil yang menyewa lahan sawah yang masih eksis di sekitar Jalan Nangka, Jalan Suli, dan sekitarnya di jantung kota Denpasar," kata Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, petani yang kesulitan air untuk penyiraman itu menyebabkan kehilangan pekerjaan yang diandalkan untuk menyambung hidup.
Seorang petani di Jalan Suli Gang III Denpasar yang akrab disapa Pan Made, sangat menyayangkan keadaan kondisi yang terjadi itu.
"Saya sekarang betul-betul tidak memiliki pekerjaan, dan jatuh miskin," katanya.
Kondisi yang dialaminya itu telah dilaporkan kepada pekaseh (pimpinan) subak, namun sama sekali tidak digubris.
Sementara itu sang pekaseh tampaknya tetap masih ongkang-ongkang mendapatkan honor dari Pemkot Denpasar, dan dana hibah subak.
Seorang pemuka masyarakat di Banjar Peraupan, Peguyangan Kangin, Kota Denpasar Wayan Mendra mengungkapkan hal yang sama tentang kekeringan yang melanda sawah garapannya. (WRA)
Ratusan Petani Sayur Keluhkan Kekeringan
Kamis, 26 September 2013 15:17 WIB