Denpasar (Antara Bali) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali mengajak pemangku kepentingan di kabupaten/kota mengintegrasikan kegiatan promosi pariwisata agar lebih efektif dan efisien.
"Pariwisata harus berpihak kepada masyarakat Bali dan ini akan menjadi kunci utama seluruh kegiatan promosi pariwisata Bali. Kami akan menjadi koordinator kunci untuk mengintegrasikan kegiatan supaya lebih efektif dan efisien," kata Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selama ini promosi pariwisata menjadi kurang berhasil karena terpecah atas kepentingan beberapa kelompok. Akibatnya, yang merasakan getahnya adalah masyarakat dengan posisi yang semakin terpinggirkan.
"Ketimpangan promosi juga disebabkan aliran dana yang hanya membesarkan daerah tertentu. Bahkan belakangan ini, terdapat kesenjangan arah promosi antara swasta dan pemerintah yang membuat fokus sasaran pasar terpecah. Dikhawatirkan kondisi ini dapat mengikis keutuhan Pulau Bali," kata mantan Bupati Gianyar itu.
Pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu menandaskan harus ada satu pandangan dalam mengembangkan kepariwisataan Bali yakni dengan pariwisata budaya.
"Semakin kita bisa mengangkat sisi budaya Bali, maka itu akan kian menarik minat wisatawan. Kita tidak bisa menyamakan pengembangan pariwisata Bali misalnya dengan Singapura. Dengan melihat perkembangan saat ini, kami juga khawatir akan terjadi pergeseran," ujarnya.
Ia mencontohkan dalam pengembangan pariwisata pantai dan laut di Bali. Selain ada kegiatan "snorkeling" dan penyelaman yang sudah umum, mestinya juga tetap dilestarikan budaya "melis" atau menyucikan benda sakral ke laut dan "nangluk merana" atau menangkal munculnya hama.
"Harus ada sesuatu yang beda yang dapat ditampilkan Bali dan jangan justru menduplikasikan wisata di daerah lain. Hal unik itulah kemudian kita promosikan," ujarnya.
Pihaknya tidak memungkiri kesenjangan antarkabupaten di Bali sangat tinggi dalam kepariwisataan sehingga bagi daerah yang berpendapatan tinggi hendaknya dapat memberikan subsidi.
"Dengan terbentuknya BPPD Bali, maka kegiatan promosi kami harap akan lebih tepat sasaran yang ujung-ujungnya dapat mengarah pada pemerataan," katanya.
BPPD Bali berharap pada 2014 dapat memperoleh biaya promosi pariwisata senilai Rp38 miliar dari APBD Bali dan Rp21 miliar dari swasta.
Di sisi lain, dengan dilantiknya BPPD Bali pada 18 Juni 2013, telah diputuskan diadakan rapat kerja perdana pada 22 Agustus 2013 dengan menghadirkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Bali, temasuk juga Majelis Utama Desa Pakraman. (LHS)
BPPD Bali Ajak Kabupaten Integrasikan Promosi Pariwisata
Selasa, 20 Agustus 2013 16:38 WIB