Denpasar (ANTARA) - Pengamat ekonomi Bhima Yudistira mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menggenjot promosi pariwisata Bali memanfaatkan momentum pencabutan status darurat COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Promosi dengan menggandeng agen wisatawan asing,” kata Bhima dihubungi di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, promosi selain mengenalkan kembali destinasi wisata juga terkait pembenahan infrastruktur yang dilakukan untuk menyambut wisatawan mancanegara dan domestik.
Promosi itu, kata dia, untuk memastikan dan meyakinkan bahwa infrastruktur penunjang pariwisata di Bali dalam kondisi prima yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.
Selain promosi, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) itu menambahkan perlu membuka ruang yang lebih besar untuk penambahan rute penerbangan langsung internasional.
Program atau kegiatan pariwisata juga perlu diperbanyak untuk menarik kunjungan wisatawan misalnya kegiatan musik hingga pameran.
Baca juga: Inilah saatnya Bali wujudkan pariwisata berkualitas
Berdasarkan data PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, hingga saat ini terdapat 29 destinasi internasional yang dilayani 35 maskapai penerbangan.
Jumlah penerbangan langsung diperkirakan akan terus bertambah seiring pelonggaran pembatasan COVID-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Satgas COVID-19 nasional terkait langkah lebih lanjut setelah status darurat dicabut, karena pandemi di Tanah Air masih ditangani oleh Satgas.
“Nanti penjabarannya seperti apa, kami tinggal melaksanakan. Tapi dari satu sisi, komponen pariwisata sangat menyambut gembira hal ini sehingga lebih memudahkan pergerakan wisatawan dari seluruh dunia ke Bali,” katanya.
Meski status darurat COVID-19 dicabut, namun target kedatangan wisatawan asing pada 2023 masih tetap 4,5 juta orang.
Jika dibandingkan pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19, jumlah kedatangan wisatawan asing di Bali mencapai 6,3 juta orang.
Ada pun selama Januari-April 2023, sebanyak 1,4 juta wisatawan asing sudah berkunjung ke Bali di antaranya dari Australia, India, Rusia, Singapura dan Inggris.
Baca juga: Pemkab Badung terus majukan pariwisata dengan tetap lestarikan alam
Baca juga: Pengamat: Pariwisata Bali bangkit setelah WHO cabut darurat COVID-19
Baca juga: Pemprov Bali akan keluarkan perda soal penerapan kuota wisman
Baca juga: Wali Kota Denpasar ingin kunjungan wisman yang berkelas