Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta insan pers agar tidak "menari" di atas "gendang" orang lain sehingga fungsinya untuk menjadi pengawas yang baik menjadi lebih maksimal.
"Pers harus menabuh gendang sendiri. Kalau mengikuti gendang orang lain, kalau gendang itu pincang, pers ikut pincang," katanya saat membuka lokakarya Kode Etik Jurnalistik yang diselenggarakan Dewan Pers bersama Lembaga Pers Dr Soetomo di Sanur, Denpasar, Rabu.
Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) itu mengemukakan bahwa saat ini muncul ketidakpercayaan pada berbagai lembaga, partai politik dan tokoh politik. Saat bersamaan masyarakat masih memiliki harapan banyak kepada pers.
"Pers satu-satunya yang masih dapat memiliki peran bagaimana membuat suasana bangsa ini menjadi lebih baik. Pers bisa menjadi bintang pengarah untuk membawa bangsa ini keluar dari situasi seperti sekarang," katanya.
Namun, semua itu ada syaratnya, yakni pers harus meningkatkan kualitas dan integritas sehingga mampu meraih kepercayaan publik setinggi-tingginya.
Menurut dia, insan pers harus memanfaatkan kepercayaan masyarakat yang masih begitu kuat itu, sehingga jangan sampai posisi pers yang begitu kuat ini justru tidak memberikan manfaat bagi bangsa.
"Jangan sampai dalam situasi seperti sekarang ini, pers ikut-ikutan tidak dipercaya oleh masyarakat. Ini bisa berbahaya. Salah satu aspeknya adalah pers harus memiliki 'gendang' sendiri," ujarnya.
Mengenai tudingan bahwa kebebasan pers telah "kebablasan", ia mengemukakan bahwa hal itu merupakan suatu proses dari yang awalnya ditekan menjadi bebas. Perjalanan kebebasan pers selama 12 tahun ini diakui dapat memunculkan hal-hal yang eksesif.
"Makanya, agar tidak ada intervensi pada kebebasan pers ini, insan pers harus bisa memperbaiki diri," katanya.(*)
Bagir Manan: Pers Jangan "Menarikan Gendang" Orang Lain
Rabu, 21 April 2010 16:10 WIB