Pesisir Barat
(Antara Bali) - Ratusan umat Hindu di daerah otonomi baru (DOB)
Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, memperingati Hari Saraswati
untuk mendapatkan kedamaian dalam kehidupan beragama, ujar Ketua
Parisada Hindu Darma Kecamatan Pesisir Selatan, Ketut Satriye.
"Kita berharap dapat meningkatkan keyakinan mental dan spiritual
untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat hidup
saling menghargai antarumat manusia agar mendapatkan kedamaian dalam
kehidupan beragama," kata Satriye, di Pekon (Desa) Marang, Pesisir
Selatan, Sabtu.
Upacara peringatan Hari Saraswati atau Hari Turunnya Ilmu
Pengetahuan di daerah itu berlangsung di Pura Khayangan Tunggal Bali
Yoga Mulia. Persembahyangan dipimpin seorang Pinandita, yakni Jero
Mangku Made Suwice.
Sosok cantik untuk menggambarkan Dewi Saraswati, ujar Satriye,
bermakna simbolis bahwa apa yang digambarkan cantik itu pasti menarik,
karena Dewi Saraswati adalah Dewi Ilmu Pengetahuan yang akan membuat
umat manusia tertarik untuk mempelajari semua hal.
"Ketertarikan tersebut jelas bukan dari segi fisik biologis,
melainkan harus dilihat etis-religius bahwa mempelajari ilmu pengetahuan
sebenarnya adalah salah satu bentuk bakti kita kepada Dewi Saraswati.
Tentu saja ilmu pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.
Ilmu pengetahuan, menurut dia, menjadi harta tidak ternilai harganya
karena selama manusia hidup, maka ilmu pengetahuan yang dimilikinya
tidak akan habis, bahkan malah terus bertambah sesuai dengan kemampuan
seseorang menyerapnya.
"Hal itu berbeda dengan harta benda duniawi yang sewaktu-waktu bisa habis kalau tidak cermat memanfaatkannya," ujarnya pula.
Satriye menyatakan, ilmu pengetahuan merupakan senjata utama dalam meningkatkan kehidupan dunia ini.
"Orang bisa mencapai kedudukan yang terhormat, kewibawaan, kemuliaan
kalau memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi," ujar alumni Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum Kotabumi, Lampung Utara, pada 2012 itu.
Hari Raya Saraswati ialah hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati,
jatuh pada tiap-tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung atau setiap
210 hari dalam kalender Jawa dan Bali.
"Pada hari itu umat Hindu merayakan hari yang penting tersebut,
terutama para pamong dan siswa-siswa khususnya, serta pengabdi-pengabdi
ilmu pengetahuan pada umumnya," demikian Ketut Satriye. (WRA)
Umat Hindu di Lampung Peringati Hari Saraswati
Sabtu, 10 Agustus 2013 19:39 WIB