Denpasar (Antara Bali) - Kepala PT Pos Indonesia Ritel dan Properti Area 8/Bali-Nusra, I Made Wirya Suputra, mengatakan, terdapat sejumlah warga penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kota Denpasar yang merasa malu menerima bantuan itu.
"Dari kasus yang kami amati di Denpasar, ada sejumlah penerima BLSM yang malu mengambil uang bantuan secara bersamaan," katanya, Minggu.
Alasan penerima bantuan yang tidak mau mengambil secara langsung pada saat waktu ditentukan adalah merasa gengsi mendapatkan BLSM.
Kasus unik itu hanya terjadi di ibu kota Provinsi Bali yang jumlah penerima BLSM sekitar 151 ribu orang. "Sampai saat ini di Kota Denpasar tersisa sebanyak 926 orang yang belum mencairkan BLSM," ujarnya.
Pihaknya sudah berusaha mendatangi langsung namun ada yang sudah pindah tempat tinggal dan meninggal dunia serta masih banyak kendala lainnya. (IGT)