Jakarta (Antara Bali) - Ketua Kaukus Kesehatan DPR Sumarjati Arjoso meminta perempuan Indonesia untuk tidak merokok dan menghindari penggunaan rokok dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya sering miris melihat perempuan-perempuan cantik yang sedang duduk mengobrol di kafe sambil merokok," kata Sumarjati Arjoso di Jakarta, Rabu.
Sumarjati menjadi pembicara dalam "capacity building" kepada kelompok perempuan tentang pengendalian tembakau yang diadakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT).
Ia mengatakan sasaran industri rokok saat ini adalah munculnya perokok pemula dari kelompok perempuan dan remaja. Sebagian besar perokok pemula, kata dia, dipengaruhi iklan rokok yang atraktif dan menarik.
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Di Amerika Serikat, pabrik-pabrik rokok ditutup dan Indonesia malah menerima dengan tangan terbuka investasi pabrik rokok Amerika," tuturnya.
Selain Sumarjati Arjoso, pembicara dalam "capacity building" itu adalah aktivis Komnas PT dr Hakim Sorimuda Pohan dan aktivis Lingkar Studi CSR Indonesia Jalal.
Ketua Umum Kowani Dewi Motik Pramono mengajak perempuan Indonesia tidak tinggal diam dan pasrah menjadi salah satu korban rokok. (LHS)