Bengkulu (Antara Bali) - Petugas menara suar Pulau Tikus Adelbert Gultom mengimbau pengunjung atau wisatawan yang ingin menikmati pesona Pulau Tikus agar ramah lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan di pulau itu.
"Banyak yang tidak sadar lingkungan, jauh-jauh datang ke Pulau Tikus malah meninggalkan sampah dan mengotori lingkungan," katanya di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan tidak melarang setiap kunjungan wisatawan ke pulau seluas 0,81 hektare itu, tapi diharapkan tidak menambah masalah dengan meninggalkan sampah.
Wisata bahari Pulau Tikus semakin diminati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Terutama saat hari libur kata dia, tingkat kunjungan ke pulau yang ditempuh dengan pelayaran 60 menit dari Kota Bengkulu itu cukup tinggi.
Sebagian besar pengunjung, menurut dia menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan pantai dan melakukan aktivitas bawah laut, mulai dari "snorkling", selancar hingga menyelam.
Minimnya fasilitas pendukung kegiatan kepariwisataan di pulau itu menjadi masalah yang dihadapi para penjaga suar yang bermukim di pulau itu.
"Kalau mau mandi atau buang air kecil tidak ada air bersih, mereka minta ke kami, cukup membebani karena air bersih di sini hasil tampungan air hujan," tuturnya. (LHS)
Pengunjung Pulau Tikus Diminta Ramah Lingkungan
Kamis, 30 Mei 2013 17:45 WIB