Denpasar (Antara Bali) - Indonesia Marketeers Festival 2013 yang pertama kalinya digelar di Bali menghadirkan sejumlah pakar pemasaran ternama di Tanah Air yang akan mengupas evaluasi dan strategi marketing perusahaan di daerah tersebut menjadi "juara" di wilayahnya.
"Para pakar atau praktisi di dunia pemasaran tersebut akan mengupas strategi perusahan baik internasional, nasional ataupun milik putera daerah yang ada di Bali untuk menjadi 'The Local Champion Company'," kata Hermawan Kertajaya selaku Founder and CEO MarkPlus,Inc. di sela-sela acara tersebut di Denpasar, Kamis.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di 16 kota besar lainnya di luar Jakarta. Kota Denpasar merupakan pelaksanaan yang keenam pada rangkaian "roadshow" kali ini.
"Keberhasilan kami menyelenggarakan The MarkPlus Conference di Jakarta selama tujuh tahun merupakan modal utama untuk menggelar acara tersebut," ujarnya.
Dia berpendapat, kegiatan serupa dilaksanakan di 15 kota lainnya dengan tujuan dapat berinteraksi langsung dengan para pengusaha di daerah sekaligus mengetahui kondisinya untuk memberikan "insight" tentang berbagai hal yang terjadi di dunia permasaran dan bisnis.
Pelaksanaan pemasaran yang baik dan benar harus bisa diinspirasikan ke seluruh daerah di Tanah Air, tidak hanya tersentral di ibu kota negara saja," ucapnya.
Pada kesempatan itu Hermawan memuji keberhasilan Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana yang mampu menyelamatkan perusahaan milik negara itu dari kehancuran sehingga berubah dari postal company menjadi the real network company.
"Pak Mardjana berhasil menyelamatkan Pos Indonesia dari kehancuran. Bahkan hanya dalam setahun berhasil membawa perusahaan itu untung Rp98 miliar pada 2009, padahal tahun lalu merugi Rp71 miliar.
Pada kesempatan itu secara garis besar Hermawan memberikan berbagai dasar teknik pemasaran yang baik dan benar, seperti mencontohkan grup Slank yang menjadi sangat berpengaruh karena dibentuk oleh masyarakat.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 600 orang dari berbagai kalangan baik pengusaha, pelajar maupun para pejabat di lingkungan BUMN di Pulau Dewata. (IGT)