Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali optimistis tingkat hunian (okupansi) hotel yang digunakan wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata mencapai 4,5 juta kamar tahun 2016.
"Kami optimistis target ini realistis, karena kami sudah mengimbau pemilik hotel untuk melakukan promosi tanpa adanya perang tarif secara besar-besaran," kata Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati usai menghadiri acara Indonesia Marketeers Festival 2016, di Denpasar, Kamis.
Ia mengakui, pada Maret-April 2016 memang tingkat okupansi hotel lagi "low season", namun optimistis pada Juni 2016 akan meningkat lagi untuk okupansi hotel yang ada di Pulau Dewata.
Namun, ia optimistis tingkat hunian hotel mengalami lonjak mencapai 13 persen tiap tahunnya, sehingga realisasi jumlah kamar yang terpakai mencapai 4,5 juta tahun 2016.
"Kami optimis tingkat hunian hotel mengalami peningkatatan sesuai target, karena tahun 2015 jumlah kamar yang terpakai sudah terealisasi mencapai 4,1 juta dari target empat juta," ujarnya.
Apabila tingkat hunian (okupansi) hotel berbintang di Bali mampu bertahan mencapai 40 persen, menurut dia, sudah cukup bagus sekali,
Untuk ke depannya, ia mengharapkan pada Juni 2016 tingkat hunian hotel di Bali mampu naik menjadi 50-60 persen.
Ia mengatakan, untuk tingkat hunian hotel berbintang tahun 2015 lalu mencapai 55 persen dan non berbintang 40 persen.
Tjokorda mengatakan, untuk jumlah kamar hotel berbintang dan non berbintang di Bali saat ini tercatat mencapai 130 ribu kamar. "Mungkin kamar hotel yang masih layak dijual tercatat mencapai 110 ribu kamar," ujarnya.
Upaya untuk mengaet wisatawan lebih banyak menginap di hotel, kata dia, sudah ada promosi hotel dan pariwisata Pulau Dewata secara "online".
Pihaknya mengakui, untuk jangka waktu wisatawan menginap di hotel-hotel yang ada di Pulau Dewata, rata-rata mencapai empat hari, dibandingkan tahun sebelumnya yang rata-rata menginap hanya tiga hari.
"Untuk wisatawan yang menginap di Hotel yang ada di Bali hingga kurun waktu empat hari di Pulau Dewata didominasi wisatawan Eropa, Amerika, Australia. Sedangkan, wisatwan China rata-rata hanya menginap di hotel selama tiga hari," ujarnya. (WDY)