Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan meluncurkan inovasi museum digital bertajuk "Digitalisasi Museum Cagar Budaya (Gitamu Gaya)" untuk mempermudah akses literasi masyarakat terkait dengan cagar budaya dan warisan kepurbakalaan di Kota Denpasar.
Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Wayan Sriwitari yang juga merupakan penggagas produk inovasi tersebut di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Kamis, mengatakan ide pembuatan museum digital Gitamu Gaya sendiri muncul dari kondisi ketiadaan museum yang dimiliki Pemerintah Kota Denpasar saat ini, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Padahal, kata dia, Kota Denpasar sendiri memiliki banyak cagar budaya bersejarah yang tersebar di hampir seluruh empat wilayah kecamatan.
"Berangkat dari hal tersebut, maka inisiatif untuk dapat memunculkan inovasi digitalisasi museum, lahir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan literasi dan pengetahuan masyarakat tentang cagar budaya di Kota Denpasar," ujarnya.
Sriwitar berharap Gitamu Gaya yang juga adalah produk inovasi dalam proyek perubahan Diklat Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II Tahun 2025 itu bisa menjadi media pelestarian, edukasi dan promosi budaya lokal yang sarat informasi serta mudah diakses oleh masyarakat.
Untuk dapat mengunjungi museum digital tersebut, masyarakat bisa langsung mengakses melalui website resmi www.kebudayaan.denpasarkota.go.id.
Setidaknya lebih dari 10 cagar budaya di Kota Denpasar telah masuk di dalam laman digital tersebut.
Beragam informasi seputar sejarah cagar budaya, tahun pembuatan, fungsi bangunan, hingga komposisi material bangunan cagar budaya disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.
"Di dalam website tersebut, nanti terdapat beberapa fitur yang memuat banyak informasi tentang cagar budaya, di masing-masing wilayah kecamatan. Salah satu contoh adalah, cagar budaya Pura Puseh Desa Adat Tonja, Kori Agung, dan lainnya," ungkap Sriwitari lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara menyampaikan apresiasinya atas produk inovasi museum digital Gitamu Gaya ini.
Ia berharap inovasi ini mampu menciptakan ekosistem digital budaya yang inklusif dan berkelanjutan, yang dapat meningkatkan literasi budaya, memperluas akses informasi budaya kepada publik, serta mendorong keterlibatan generasi muda dan dunia pendidikan.
"Semoga dengan adanya inovasi ini, aksesibilitas daya tarik, dan keterlibatan masyarakat khususnya generasi muda terhadap pelestarian warisan budaya di Kota Denpasar semakin meningkat," kata Raka Purwantara.
Baca juga: Pemkot Denpasar pertemukan pelaku UMKM dan ritel dorong ekonomi lokal
Baca juga: Pemkot Denpasar ingin MPLS SMP bangun iklim pendidikan inklusif
