Mangupura (ANTARA) - Dalang wanita Kabupaten Badung, Bali yang tergabung dalam Sanggar Seni Wayang Kulit Parwa Bendu Semara menampilkan parade wayang kulit pada Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-47 Tahun 2025.
“Kami membawakan kisah Pralaya Senopati Salya dengan menggunakan pakem klasik khas Desa Sulangai,” ujar dalang wanita Ni Luh Gede Anik Darmayanti di Mangupura, Rabu.
Ia menjelaskan penampilan itu mengangkat lakon besar dari kisah Mahabarata saat Prabu Salya, Raja Mandaraka ditunjuk sebagai Senopati utama dari pasukan Korawa dalan perang Bharatayudha.
Dari penunjukan itu, Prabu Salya mengalami pergolakan batin. Dimana dengan posisinya tersebut, artinya dia akan berhadapan langsung dengan Nakula dan Sahadewa yang merupakan keponakan kandungnya yang saat itu membela pihak Pandawa.
”Di tengah pergolakannya itu, Prabu Salya tetap menjalankan perannya selaku panglima dan dikenal memiliki kekuatan besar. Dimana setiap tetes darah dari tubuhnya bisa menjelma menjadi raksasa. Hal itu membuat Korawa yakin bisa meraih kemenangan dalam pertempuran,” jelas dia.
Anik Darmayanti mengungkapkan sebelum pementasan tersebut dirinya memang kerap tampil sebagai dalang di sejumlah pertunjukan kecil.
“Namun, ini adalah pertama kali saya menjadi dalang dalam hajatan Pesta Kesenian Bali setelah kami menjalankan latihan kurang lebih empat bulan,” ungkap dia.
