Denpasar (Antara Bali) - Perobohan menara pemancar sinyal seluler di Kabupaten Badung, Bali, menurunkan kapasitas jaringan Esia dan produk PT Bakrie Telecom lainnya sekitar 40 persen dari kondisi semula, selain mengurangi kualitas komunikasi suara dan data.
GM Regional Jatim, Bali & Nusra PT Bakrie Telecom Vidi Rosen dalam perbincangan dengan ANTARA di Denpasar, Kamis menyebutkan, meski kapasitas jaringan telepon berbasis teknologi CDMA itu sangat terganggu, namun pertumbuhan pelanggan dan pendapatan masih mampu menunjukkan peningkatan.
"Pertumbuhan di area Jatim, Bali maupun Nusra kami nilai cukup bagus. Karena itu harapan kami tak ada lagi perobohan menara dan kami bisa terus memperluas jaringan guna mendukung sarana komunikasi murah menggunakan Esia," harapnya.
Tanpa menyebutkan data jumlah dan pertumbuhan pelanggan maupun pendapatan, Vidi Rosen mengatakan bahwa jaringan Esia terbesar di Jakarta, Bandung dan segera disusul kawasan Jatim, Bali & Nusra yang kini terus diperluas.
Menurut Head of Area Bali PT Bakrie Telecom Linda Arisetiawati, jumlah menara seluler atau BTS perusahaannya yang turut dirobohkan oleh Pemkab Badung, pada tahap pertama empat unit dan tahap berikutnya belakangan ini juga empat unit, dari total BTS yang ada di Bali 40 unit.
Melalui berbagai program, seperti dukungan pada kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB), pemberitan pesawat telepon Esia kepada ribuan guru dan lainnya, diharapkan mampu mendukung upaya meningkatkan pelayanan komunikasi masyarakat di kawasan wisata internasional ini.
Linda merasa optimis upayanya membangun Bakrie Telecom di Bali dengan produk andalan Esia, Wifone, Wimode dan SLI 009, yang kini juga banyak mengembangkan sarana komunikasi data, akan mampu mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Penjelasan tersebut disampaikan menyongsong malam penghargaan bagi mitra Esia di Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Kamis (11/3) malam, guna memilih mitra outlet terbaik di Indonesia dalam program "KWE Goes To Bali" yang dihadiri Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi.(*)
Perobohan Menara Turunkan Kapasitas Jaringan 40 Persen
Kamis, 11 Maret 2010 18:18 WIB