Denpasar (Antara Bali) - Gabungan Pengusaha Unggas Bali (GPUB) memantau secara intensif kesehatan hewan untuk dijual tersebut seiring merebaknya isu virus flu burung varian baru H7N9.
"Pemantauan kesehatan itu untuk meminimalisasi perkembangan virus yang menyerang unggas itu," kata Ketut Yahya Kurniadi, selaku Ketua GPUB, di Denpasar, Rabu.
Pemantauan kesehatan ternak tersebut akan lebih difokuskan di wilayah Kabupaten Tabanan dan Bangli. Hal itu karena kedua daerah itu merupakan sentra terbesar peternakan ayam di Bali, sehingga harus diantisipasi sejak dini.
Dia mengatakan, selain memantau kesehatan, pihaknya juga melakukan pencegahan dengan cara mengoptimalkan penyemprotan desinfektan lebih intensif.
Para peternak diimbau melakukan penyemprotan ke kandang unggas menjadi dua kali dalam sehari dari biasany hanya sekali setiap pekannya.
Sementara itu, Made Banu, salah seorang peternak ayam asal Tabanan mengatakan, dirinya telah berkaca dari isu flu burung yang pertama kali pernah merebak di daerahnya. "Pengalaman itu, membuat peternak lebih siap," katanya. (IGT)