Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop-UKM) setempat bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotech) untuk memberdayakan kaum disabilitas di daerah itu menekuni bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kami punya cita-cita untuk melatih semua kalangan. Spiritnya adalah UMKM berjejaring menuju UMKM maju," kata Kepala Disdagperinkop-UKM Buleleng Dewa Made Sudiarta di Singaraja, Rabu.
Pihaknya telah melaksanakan berbagai pelatihan untuk memperkuat pemahaman dan pola pikir pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital. Salah satu program adalah penyelenggaraan pelatihan pelatihan barista selama dua hari yang diikuti 14 peserta dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di Buleleng.
Pelatihan ini, kata dia, bertujuan memberikan keterampilan teknis dalam meracik minuman, sekaligus membuka peluang usaha bagi para peserta pada masa depan sehingga mampu dijadikan bekal kecakapan hidup.
Baca juga: DPRD Buleleng dukung wacana Singaraja jadi kota pendidikan
Baca juga: DPRD Buleleng dukung wacana Singaraja jadi kota pendidikan
“Kami ingin agar keterampilan ini tidak hanya menambah kemampuan teknis, tetapi juga membuka peluang usaha yang menjanjikan bagi mereka,” kata Sudiarta.
Pelatihan ini diinisiasi oleh Forum UMKM Naik Kelas, melibatkan sebanyak 50 UMKM kreatif dalam Focus Group Discussion (FGD) Klinik Bisnis yang berfokus pada strategi pemasaran digital. “Kami berharap pelaku UMKM di Buleleng bisa lebih siap bersaing dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar mereka,” kata Sudiarta.
Sementara itu General Manager Yayasan Inotech Dewi Suryani menjelaskan pelatihan bertujuan memberdayakan UMKM melalui akses pasar yang lebih luas, termasuk hingga tingkat global.
“Program itu kami beri nama SEMANGAT berfokus pada pengembangan UMKM dan penyandang disabilitas, khususnya dalam memperluas akses pasar mereka hingga ke pasar internasional. Kami optimis dukungan ini akan mendorong UMKM lokal untuk bisa bersaing di kancah global,” papar Dewi.
Dewi menjelaskan pelatihan keterampilan barista yang diadakan khusus untuk penyandang disabilitas merupakan bagian dari upaya memberdayakan mereka secara ekonomi.
Baca juga: Dewan Pendidikan dan Menjangan Institute kaji Singaraja Kota Pendidikan
Baca juga: Dewan Pendidikan dan Menjangan Institute kaji Singaraja Kota Pendidikan
“Kami berharap pelatihan ini bisa membantu mereka mandiri dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain,” ujarnya.
Program SEMANGAT mendapatkan sambutan hangat dari para peserta yang optimis bahwa inisiatif semacam ini akan terus membantu meningkatkan keterampilan dan peluang mereka pada masa depan.
“Kami berharap program seperti ini dapat menjadi platform berkelanjutan bagi UMKM dan difabel untuk berkembang, mandiri, dan sukses dalam bisnis mereka,” kata Dewi Made Sudiarta.