Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit menyampaikan bahwa secara teknikal posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,63 persen ke level 7.496 dan masih didominasi oleh volume penjualan.
"Diperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah, sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke level 7.347," ujar Didit sebagaimana dikutip dari MNC Sekuritas Daily Scope Wave di Jakarta, Senin.
Lanjutnya, IHSG berpotensi dalam rentang area level support 7.460 atau 7.366 dan level resistance 7.654 atau 7.810.
Adapun, berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini, Senin (6/10/2024).
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
AKRA menguat 1,25 persen ke level 1.615 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih cenderung uptrend dan mampu berada di atas MA200. Saat ini, posisi AKRA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i) dari wave [iii].
Rekomendasi : Buy on Weakness
"Diperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah, sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke level 7.347," ujar Didit sebagaimana dikutip dari MNC Sekuritas Daily Scope Wave di Jakarta, Senin.
Lanjutnya, IHSG berpotensi dalam rentang area level support 7.460 atau 7.366 dan level resistance 7.654 atau 7.810.
Adapun, berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini, Senin (6/10/2024).
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
AKRA menguat 1,25 persen ke level 1.615 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih cenderung uptrend dan mampu berada di atas MA200. Saat ini, posisi AKRA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i) dari wave [iii].
Rekomendasi : Buy on Weakness
Target Harga : 1.650 sampai 1.685
Stoploss : Di bawah 1.560
PT Bank Jago Tbk (ARTO)
ARTO terkoreksi 4,07 persen ke level 2.830 dan disertai oleh munculnya volume penjualan, namun koreksi ARTO masih tertahan oleh MA60. Kami perkirakan, posisi ARTO saat ini sedang berada di wave (iv) dari wave [i] dari wave 3.
Rekomendasi : Buy on Weakness
PT Bank Jago Tbk (ARTO)
ARTO terkoreksi 4,07 persen ke level 2.830 dan disertai oleh munculnya volume penjualan, namun koreksi ARTO masih tertahan oleh MA60. Kami perkirakan, posisi ARTO saat ini sedang berada di wave (iv) dari wave [i] dari wave 3.
Rekomendasi : Buy on Weakness
Target Harga : 3.100 sampai 3.420
Stoploss : Di bawah 2.520
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
EXCL terkoreksi 0,44 persen ke level 2.250 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama masih mampu berada di atas 2.170 sebagai stoplossnya, maka posisi EXCL saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [iii] pada skenario hitam.
Rekomendasi : Speculation Buy
Rekomendasi : Speculation Buy
Target Harga : 2.360 sampai 2.430
Stoploss : Di bawah 2.170
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
INDF terkoreksi 0,70 persen ke level 7.050 disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20. Saat ini, kami perkirakan posisi INDF sedang berada di awal wave (iv) dari wave [i] dari wave C, sehingga INDF masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6,725-6,925.
Rekomendasi : Sell on Strength
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
INDF terkoreksi 0,70 persen ke level 7.050 disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20. Saat ini, kami perkirakan posisi INDF sedang berada di awal wave (iv) dari wave [i] dari wave C, sehingga INDF masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6,725-6,925.
Rekomendasi : Sell on Strength
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (04/10) kemarin, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp521,00 miliar di semua pasar dan senilai Rp558,19 miliar di pasar reguler.
Di sisi lain, mereka tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp37,19 triliun di pasar negosiasi dan tunai.