Denpasar (ANTARA) -
Pemerintah Kota Denpasar, Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar memperkuat desa/kelurahan untuk tanggap terhadap bencana alam.
Kegiatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dengan pemukulan gong, serta penyerahan mesin chainsaw (gergaji) kepada perwakilan Desa/Kelurahan, di salah satu hotel di Denpasar, Jumat.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya yang dilakukan BPBD Kota Denpasar guna memperkuat Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Denpasar.
"Sebagaimana kita ketahui wilayah Indonesia ini memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, demografis, dan sosiologis yang menjadikan wilayah kita berada pada wilayah yang rawan bencana, baik bencana alam, bencana nonalam, maupun bencana sosial," katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar serahkan bansos pascabencana sebesar Rp289 juta
Oleh karena itu, dengan terbentuknya Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, diharapkan setiap wilayah mampu beradaptasi secara mandiri terhadap potensi bencana dan segera memulihkan diri dari dampak yang ditimbulkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Denpasar AA Gede Agung Dharma Putra dalam laporannya mengatakan pelaksanaan kegiatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini merupakan salah satu langkah utama dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat di lingkungan desa/kelurahan di Kota Denpasar.
Dia mengatakan pada pelaksanaan kali ini menyasar seluruh desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar untuk diberikan sosialisasi serta pelatihan terkait penanggulangan bencana lebih awal.
"Kami berharap dengan terbentuknya program serta pelaksanaan sosialisasi ini kedepannya masyarakat tak hanya menjadi objek dari proses, melainkan diharapkan dapat ikut andil dalam menangani, memantau, serta mengevaluasi sehingga dapag mengurangi resiko kebencanaan di Desa/Kelurahan di Kota Denpasar," kata Agung Dharma Putra.