Denpasar (ANTARA) - Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya yang saat ini maju sebagai calon Gubernur Bali mengklarifikasi ucapannya yang pernah mengaku mendukung Wayan Koster dua periode.
Dalam keterangannya di Denpasar, Jumat, De Gadjah, sapaannya meluruskan bahwa ucapan itu muncul tahun 2022 ketika periode pertama Wayan Koster menjabat sebagai Gubernur Bali.
Selaku politisi saat itu ia menyampaikan apresiasinya kepada Wayan Koster yang saat itu berjuang untuk rakyat Bali atau siapa pun pemimpin di tingkat daerah maupun nasional sebab itu adalah ajaran dari Partai Gerindra.
"Saat ini pun kalau memang harus berkompetisi tentu berkompetisi untuk berjuang sebaik-baiknya untuk rakyat Bali," kata dia.
Namun, keberhasilan Wayan Koster kala itu menurut De Gadjah tak lepas dari perjuangan satu jalur yang linear antara pemimpin di pusat dengan pemimpin di daerah.
Konsep ini yang kemudian membuat mantan anggota DPRD Denpasar itu untuk melanjutkan jalan tersebut yaitu dengan perjuangan satu jalur yang linear antara presiden, gubernur hingga bupati dan wali kota.
"Ini menjadi solusi cerdas bagi Bali untuk mendapatkan sebanyak mungkin kue pembangunan dari pusat," ujarnya.
De Gadjah sendiri akhirnya maju dalam Pilkada Bali bersama Putu Agus Suradnyana dan dikenal dengan paket Mulia-PAS yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Jadi dukungan inilah yang kami tunjukkan selama ini, ketika tidak lagi satu jalur atau malah beda jalur atau tidak satu komando atau malah beda komando maka kami memikirkan rakyat Bali akan kesulitan mendapatkan akses lebih dari kue pembangunan di pusat," lanjutnya.
Selain untuk masyarakat, ia mengakui penunjukan partai menjadi salah satu dorongan untuk maju di Pilkada Bali, selain itu koalisi menuntut agar terjadi linearisasi antara kepemimpinan Prabowo-Gibran dengan pemimpin di Bali.