Sebagai salah satu upaya strategis menuju transisi energi berkelanjutan, PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali menggandeng PT. Bimasakti dan PT. Ines untuk pengembangan infrastruktur kendaraan listrik (EV) dan ekosistem energi hijau di Bali.
Senior Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) UID Bali, Mustafrizal di Denpasar, Rabu mengatakan dalam kerja sama itu, PT. Bimasakti berperan sebagai penyedia lahan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU), sedangkan PT. Ines bertanggung jawab sebagai penyedia Electric Vehicle (EV) charger atau unit SPKLU yakni memastikan perangkat pengisian yang andal dan efisien, tersedia bagi pengguna kendaraan listrik di Bali.
Sementara itu, PLN UID Bali berperan sebagai penyedia platform digital dan suplai kelistrikan, serta memastikan infrastruktur ini didukung oleh sumber energi yang andal dan berkelanjutan.
Kerja sama itu mencakup kolaborasi tiga pihak dalam mengembangkan jaringan infrastruktur kendaraan listrik yang meliputi stasiun pengisian kendaraan listrik dengan kapasitas SPKLU 22 kW (medium charger), serta pengintegrasian sumber energi terbarukan dalam mendukung operasionalnya.
Kolaborasi ini juga akan terpusat pada pengembangan ekosistem energi hijau yang berkelanjutan untuk Bali, dengan tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi dan industri.
Mustafrizal menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan energi bersih di Bali.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Bali sebagai model dalam pengembangan ekosistem energi hijau dan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Kerja sama dengan PT Bimasakti dan PT Ines ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai tujuan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Ir. Ida Bagus Surya Sanjaya selaku Direktur PT. Bimasakti juga mendukung hal ini. Ia menekankan pentingnya peran lahan strategis yang disediakan oleh perusahaan dalam mendukung inisiatif ini.
“Lahan yang kami sediakan akan menjadi fondasi bagi pengembangan infrastruktur EV di Bali, mendekatkan masyarakat dengan akses pengisian daya yang mudah dan terjangkau,” katanya.
Di sisi lain, Direktur PT. Ines Soon Lee menggarisbawahi pentingnya sinergi dalam menghadirkan solusi energi hijau yang efisien dan berkelanjutan.
“Kolaborasi ini tidak hanya akan mempercepat adopsi teknologi EV tetapi juga mempromosikan penggunaan energi terbarukan yang lebih luas,” ucapnya.
Peresmian ini menjadi komitmen dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan visi nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengembangkan energi hijau di seluruh Indonesia demi mencapai Net Zero Emission 2060.
Baca juga: Indonesia gali potensi kerja sama baterai untuk EV dengan negara-negara Afrika
Baca juga: Menko Luhut bidik Afrika jadi pasar baterai EV produksi Indonesia
Baca juga: Luhut: Indonesia siap jadi pemain inti rantai pasok kendaraan listrik
Baca juga: Indonesia gali potensi kerja sama baterai untuk EV dengan negara-negara Afrika
Baca juga: Menko Luhut bidik Afrika jadi pasar baterai EV produksi Indonesia
Baca juga: Luhut: Indonesia siap jadi pemain inti rantai pasok kendaraan listrik