Badung (ANTARA) - Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 akan mendiskusikan solusi pendanaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah krisis global.
“Dalam konteks memperkuat UMKM, HLF MSP 2024 akan menyoroti pentingnya inovasi yang dapat mengatasi hambatan akses pendanaan bagi UMKM di negara berkembang,” kata Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko, di Bali, Minggu.
Salah satu inisiatif yang akan dibahas adalah Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah mekanisme kolektif yang bertujuan untuk menyediakan pendanaan yang berkelanjutan dan inklusif bagi UMKM.
Bogat menambahkan, mekanisme pendanaan alternatif ini sangat penting untuk mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, meningkatkan investasi inbound-outbound, dan memperkuat microfinance.
“Mekanisme ini tidak hanya membantu UMKM mengakses pendanaan, tetapi juga memperkuat keterlibatan mereka dalam rantai pasok global, sehingga mampu berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional,” ujar dia.
Bogat menyebutkan pembahasan mengenai pembiayaan UMKM merupakan salah satu tujuan HLF MSP 2024 sebagai upaya mengajak dunia bersama-sama menghadapi tantangan polycrisis yang dialami dunia, termasuk penguatan kolaborasi lintas sektor guna mengatasi ketimpangan pendanaan pembangunan bagi UMKM.
“Dengan tema 'Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships for Development: Towards a Transformative Change,' forum ini akan memfasilitasi seluruh stakeholder dalam menciptakan solusi inovatif dan aksi nyata, sehingga negara-negara Global South dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan,” ujar Bogat.
Sebagai forum internasional, HLF MSP 2024 telah menarik partisipasi 1.275 peserta dari 55 negara, mencerminkan komitmen global untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ekonomi dan pembangunan.
Selain itu, Deputi Bogat memastikan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit MPOX selama acara berlangsung.
"Sampai hari ini, persiapan kami sudah mencapai 90 persen, dan kami optimis bahwa langkah mitigasi terkait MPOX akan berjalan efektif berkat kerja sama erat antara berbagai negara peserta dan kementerian terkait, terutama Kementerian Kesehatan yang menerapkan standar WHO dengan ketat," ujar Bogat.
HLF MSP 2024 diharapkan tidak hanya menjadi platform diskusi, tetapi juga forum aksi nyata untuk memperkuat peran UMKM dalam ekonomi global melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani serukan Parlemen RI dan Afrika lebih keras suarakan aspirasi
Baca juga: IAF 2024 di Bali jadi pintu masuk pengusaha Indonesia ke pasar Afrika