Denpasar (ANTARA) - Programmer asal Kabupaten Gianyar, Bali, I Wayan Agus Hery Setiawan mengembangkan teknik coding atau bahasa pemrograman dalam aplikasi yang dapat memangkas waktu tunggu pasien rawat jalan sehingga mendukung efisiensi dan kenyamanan.
“Dari awalnya satu jam, kami bisa efisiensi menjadi sekitar 15 menit waktu menunggu,” kata Programmer I Wayan Agus Hery Setiawan melalui konferensi virtual di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan saat ini aplikasi tersebut ia terapkan di tempat dirinya bekerja di salah satu rumah sakit khusus ibu dan anak di Denpasar.
Aplikasi tersebut ia kembangkan setelah mengikuti pelatihan coding dan komputasi di Apple Developer Academy di Surabaya selama dua tahun yang dimulai sejak 2022.
Teknik itu dikembangkan setelah memahami konsep pembelajaran untuk memecahkan suatu masalah atau challange based learning (CBL) yakni masalah terkait waktu tunggu yang lama untuk pasien rawat jalan khususnya ibu hamil, anak-anak atau warga lanjut usia ketika mereka hendak konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Akademisi: Bali berpotensi cetak lebih banyak programmer
Teknologi yang kerap dia gunakan selama mengikuti akademi seperti IoS development hingga menggunakan salah satu bahasa pemrograman di antaranya Swift untuk menghasilkan sebuah aplikasi.
Sebelum direalisasikan ia pun melaluinya dengan riset, desain, hingga pengembangannya.
“Kami beri jam berapa yang bisa kami estimasi pasien akan dapat layanan,” ucap jebolan salah satu sekolah tinggi ilmu komputer di Denpasar pada 2022 itu.
Ia mengharapkan inovasi lain dapat tercipta berdasarkan konsep CBL tersebut, selain yang sudah dibuat oleh pengembang lainnya salah satunya peta untuk penyandang tuna netra.
Sementara itu, akademi pelatihan tersebut untuk 2025 sudah dibuka sejak Juni 2024 dan khusus untuk di Bali, dibuka hingga 9 Oktober 2024 melalui laman developeracademy.apps.binus.ac.id.