Nusa Dua, Bali (ANTARA) - BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) melalui anak usahanya ITDC Nusantara Utilitas mencatat, sejumlah perhotelan di kawasan pengelolaan Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali mulai menjalani transisi energi untuk mengurangi emisi karbon.
“Sudah ada empat hotel yang meneken perjanjian jual beli gas,” kata Direktur Operasi ITDC Nusantara Utilitas, Hari Wibisono di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Empat akomodasi pariwisata itu yakni tiga hotel bintang lima dan satu vila mewah yang berada di kawasan pengelolaan The Nusa Dua.
Ia berharap hotel mewah lainnya menyusul untuk melakukan transisi energi karena fasilitas pipa gas mendekati rampung.
Hingga minggu pertama Juli 2024, pembangunan jaringan distribusi pipa gas sudah mencapai 82 persen. Ada pun pipa gas yang sudah terpasang mencapai 8.991 meter dari total 9.592 meter di kawasan perhotelan mewah itu.
Baca juga: ITDC terima 34 agenda MICE 2024 yang genjot pariwisata Bali
Ia menargetkan pembangunan jaringan distribusi pipa akan menjadi model pengembangan transmisi dan distribusi gas alam di Indonesia.
“Ini sebagai upaya mendukung emisi nol pada 2030,” imbuhnya.
Pembangunan jaringan distribusi pipa gas itu dimulai melalui proses peletakan batu pertama pada 24 November 2023.
Ia mengungkapkan tujuan pengembangan infrastruktur tersebut untuk berkontribusi positif kepada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi lokal serta mendorong transformasi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
Pembangunan infrastruktur energi bersih itu juga merupakan langkah mendukung implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Sementara itu, ITDC sudah 50 tahun membangun dan mengelola kawasan mewah yang dulunya bersama PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC).
Saat ini, kompleks akomodasi pariwisata itu memiliki total 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan vila mewah, serta fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung hingga sekitar 21.000 delegasi.