"Dalam kegiatan ini akan dilaksanakan berbagai atraksi kebudayaan yang diharapkan mampu mempengaruhi waktu kunjungan wisatawan mancanegara lebih panjang dan belanja lebih besar yang datang ke Bangli, khususnya ke Desa wisata Penglipuran," kata wakil bupati Bangli I Wayan Diar, Kamis.
Ia mengatakan hal usai pembukaan Penglipuran Village Festival 2024 yang dihadiri wakil kemenparekraf, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ketua DPRD Bangli, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bangli, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, para pimpinan perangkat pemda Bali, pimpinan Pemkab Bangli, dan Komisaris Utama Pelabuhan Indonesia.
Baca juga: BPPD Bali nilai Penglipuran perlu kaji soal kepadatan turis
Desa wisata Penglipuran merupakan salah satu Desa wisata unggulan Kabupaten Bangli yang sarat dengan keunikan budaya serta penerapan tata kelola Desa Adat yang berdasarkan agama Hindu dan merupakan warisan leluhur secara turun temurun.
Berbicara tentang prestasi, sederet penghargaan telah diberikan kepada Desa wisata Penglipuran, mulai dari penghargaan tentang lingkungan, kebersihan, tata kelola Desa wisata, homestay hingga menjadi Desa wisata terbaik.
Penghargaan tersebut diberikan baik dari tingkat regional, tingkat Nasional dan bahkan ditingkat Internasional. Salah satunya penghargaan Internasional yang diperoleh baru-baru ini yaitu menjadi salah satu Desa wisata terbaik dunia tepatnya diumumkan pada sidang umum UNWTO pada 16-20 Oktober 2023 di Samarkand, Uzbekistan.
Penghargaan tersebut diberikan baik dari tingkat regional, tingkat Nasional dan bahkan ditingkat Internasional. Salah satunya penghargaan Internasional yang diperoleh baru-baru ini yaitu menjadi salah satu Desa wisata terbaik dunia tepatnya diumumkan pada sidang umum UNWTO pada 16-20 Oktober 2023 di Samarkand, Uzbekistan.
Desa wisata Penglipuran merupakan Desa yang dikelola oleh Desa Adat yang dalam pengelolaannya dibantu oleh pengelola pariwisata dan juga partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Pariwisata berbasis masyarakat adalah sistem tata kelola yang diterapkan di Desa wisata Penglipuran yang bertujuan untuk memberikan manfaat atau kesejahteraan kepada masyarakat melalui pariwisata.
Wayan Diar mengatakan kegiatan Penglipuran village festival selalu melibatkan masyarakat lokal yang berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan pariwisata baik Pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan media.