Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memetakan sejumlah tempat untuk melukat atau kearifan lokal khas Pulau Dewata yang bermakna penyucian diri untuk delegasi World Water Forum (Forum Air Dunia/WWF) Ke-10 pada 18-25 Mei 2024.
“Ada beberapa tempat, nanti biar mereka (memilih), kami tawarkan,” kata Mahendra Jaya di sela rapat koordinasi persiapan WWF Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Menurut dia, salah satu lokasi melukat menggunakan sarana mata air suci itu, yakni Pura Tirta Empul di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Tempat suci tersebut bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Tampaksiring dan di dekat pura tersebut juga ada tempat melukat yakni di Pura Mengening.
"Sejumlah tempat melukat juga tersebar di beberapa kabupaten di antaranya di Badung dan Bangli," katanya.
Adanya kearifan lokal yang memuliakan air itu atau melukat pada ajang WWF di Bali menjadi salah satu keunikan tersendiri yang pertama digelar pada pelaksanaan WWF Ke-10, sejak diadakan mulai 1997.
Ia pun berharap tradisi tersebut menjadi kenangan tersendiri bagi para delegasi pada forum yang diadakan setiap tiga tahun sekali tersebut.
“Tujuannya ini ada kearifan lokal, biar ada kenangan seperti begini (cara) menyucikan badan secara sekala dan niskala (keyakinan akan sesuatu yang terlihat dan tak terlihat),” katanya.
Melalui melukat, lanjut dia, dapat mengenalkan kearifan lokal masyarakat Bali untuk memuliakan sumber air yang memberikan manfaat terhadap kehidupan manusia.
“Di mana ada sumber air, di situ ada tempat pemujaan seperti melukat dan masyarakat menjaga tempat itu. Mereka melihat Bali memiliki warisan budaya adiluhung termasuk melukat,” ujarnya.
Agenda melukat tersebut masuk dalam salah satu agenda pendukung forum yang dimulai pada 18 Mei 2024.
Melukat menjadi tradisi di Bali yang bermakna penyucian dan pembersihan secara fisik yang harapannya membersihkan hal negatif atau bersifat kotor baik secara jasmani dan rohani manusia.
Selain kegiatan religi bagi umat Hindu, saat ini melukat menjadi daya tarik wisata spiritual yang diminati wisatawan.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno tawarkan melukat ke 35 ribu peserta WWF-10 di Bali