Gianyar, Bali (ANTARA) - Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengingatkan para pemainnya menjunjung sportivitas untuk mencegah praktik pengaturan skor yang dapat mencederai sepak bola tanah air pada sisa pertandingan kompetisi Liga 1 Indonesia 2023/2024.
“Kami sebagai pelatih, pemain, kami tidak mau, kami harus lebih fair (adil dan tidak curang),” kata Stefano Cugurra di sela jumpa pers H-1 laga melawan Bhayangkara FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Pelatih asal Brazil; tersebut menginginkan apabila ada bukti temuan pengaturan skor, maka pihak berwenang di antaranya Satuan Tugas Anti Mafia Sepak Bola, kepolisian hingga induk organisasi sepak bola PSSI harus turun tangan melakukan penyelidikan.
“Ketika ada bukti, harus tegas. Benar-benar tegas, kenapa? Saya sebagai pelatih hidup dari sepak bola, setiap hari kami kerja keras buat tim menang dan memberi yang terbaik,” imbuhnya.
Pelatih yang kerap disapa Coach Teco itu mengaku masih berpikir positif terkait adanya dugaan pengaturan skor setelah manajemen Persik Kediri melaporkan dugaan pengaturan skor saat laga melawan Bhayangkara FC.
“Situasi sepak bola ada tiga hasil, bisa menang, seri, dan kalah, tentu ini harus fair. Mudah-mudahan dengan isu (pengaturan skor) itu, tidak ada bukti, tidak ada masalah cuma mungkin kesalahan di sepak bola, masalah sewaktu tim kalah. Saya lebih berpikir positif,” katanya.
Sementara itu, menjelang laga ke-32 Liga 1 Indonesia, Coach Teco memproyeksi pertandingan berjalan sengit karena kedua tim mengincar poin.
Bali United mengincar tiga poin kemenangan agar bisa bertahan di posisi empat besar dan Bhayangkara juga mengincar kemenangan agar tidak terlempar dari jajaran klub yang berlaga di Liga 1, kompetisi kasta teratas tanah air.
Coach Teco optimistis dengan empat poin, timnya sudah bisa mengamankan posisi empat besar agar bisa melaju ke babak pamungkas yakni Championship Series.
“Kami masih positif, masih ada peluang total sembilan poin di tiga sisa pertandingan. Menurut saya, empat poin saja sudah pasti lolos. Kami harus kerja keras,” katanya.
Ada pun Bali United saat ini mengantongi 52 poin dan bertengger di posisi ketiga klasemen sementara.
Sedangkan Bhayangkara FC berada di posisi ke-17 dengan 23 poin atau berada di zona degradasi.
Sebelumnya, manajemen Persik melaporkan dugaan pengaturan skor ketika menghadapi Bhayangkara FC dengan hasil akhir kemenangan tim lawan yakni tujuh gol dan nihil gol untuk Persik.
Manajemen Persik Kediri mencurigai faktor nonteknis atau pengaturan skor di balik hasil laga tersebut, sehingga meminta satgas bentukan Polri itu untuk menyelidikinya.
Anggota Satuan Tugas Anti Mafia Sepak Bola Akmal Maharli menyebutkan saat ini pihaknya sedang menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC tersebut.
Baca juga: Bali United perbaiki kinerja tim untuk kalahkan Bhayangkara FC
Baca juga: Bali United boyong 21 pemain lawan Persikabo di Bantul
Baca juga: Bali United tak ingin remehkan Persikabo