Nusa Dua, Bali (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) menggandeng kepolisian untuk menambah keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan di kawasan pengelolaan the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali saat libur panjang Lebaran 2024.
“Untuk musim Lebaran ini kami antisipasi keamanan dan kenyamanan wisatawan,” kata General Manager the Nusa Dua ITDC I Made Agus Dwiatmika di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Pihaknya bekerja sama dengan Polsek Kuta Selatan untuk memastikan keamanan di kawasan mewah seluas 350 hektare itu.
Nantinya pengamanan dilakukan bersama dengan petugas keamanan internal BUMN yang rutin bertugas mencapai 24 orang dan keamanan perhotelan di antaranya dengan cara patroli keliling kawasan.
Baca juga: ITDC catat hotel mulai terima "booking" kamar libur Lebaran
Di kawasan elit itu, terdapat tiga pintu gerbang yang dijaga oleh petugas keamanan internal dan dalam kondisi tertentu juga bersinergi dengan petugas kepolisian.
Sementara itu, momen libur panjang menyambut Idul Fitri, pihaknya membuka Posko Lebaran yang mulai beroperasi 8-20 April 2024 dan rencananya beroperasi selama 24 jam.
Nantinya, posko tersebut berfungsi sebagai pusat layanan informasi kepada wisatawan.
Selama libur Lebaran 2024 ia memproyeksi tingkat hunian hotel mencapai hingga 80 persen seiring membaiknya pariwisata dan didukung libur panjang.
Proyeksi itu meningkat dibandingkan 2022 yang realisasinya mencapai 69 persen dan pada 2023 realisasinya mencapai 78 persen.
“Kami melihat tren pada 2023 ke 2024 itu ada peningkatan misalnya saat momentum Nyepi, okupansinya kisaran rata-rata 70 persen, dan beberapa bahkan mencapai 90 persen,” katanya.
ITDC menggarap potensi wisata olahraga selancar yang diminati wisatawan yakni di sekitar Pulau Nusa Dharma dan Pulau Peninsula.
Baca juga: ITDC Nusa Dua manfaatkan festival musik taraf internasional di musim sepi
Sedangkan kawasan waterblow di Pulau Peninsula juga berpotensi dikembangkan sebagai tempat melaksanakan pesta pernikahan.
Kawasan the Nusa Dua memiliki total sekitar 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan vila mewah serta memiliki fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung sekitar 21.000 delegasi.
Selain dikenal dengan hunian tamu menginap dan wisata konferensi (MICE), kawasan itu juga menawarkan daya tarik wisata pantai, wisata air, wisata olahraga, atraksi seni budaya, wisata belanja, kuliner hingga wisata alam ombak pemecah karang atau waterblow.
“Water blow itu menjadi salah satu objek wisata unik di Nusa Dua jadi kami perkirakan kunjungan naik 20 persen dari rata-rata kunjungan normal harian mencapai sekitar 500 orang,” katanya.