Jakarta (Antara Bali) - Dirjen Bimas Hindu, Ida Bagus Gde Yudha Triguna mengakui bahwa budaya lokal yang ikut mewarnai ritual Hindu di berbagai daerah bukanlah suatu bentuk intervensi untuk merusak nilai universal Hindu, tetapi justru memperkaya agama itu sendiri.
Ajaran agama Hindu banyak diperkaya oleh budaya lokal melalui kidung-kidungnya. Tetapi secara teologis tak mengganggu nilai universal. Semua dibina dan dirangkul, kata Triguna kepada pers di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian tak semua bentuk kesenian bisa diklaim dan ikut mewarnai ritual Hindu. Sebab, ada bentuk kesenian yang disuguhkan kepada pengunjung di luar pura sebagai hiburan. Tari jaipongan, tentu bisa ditampilkan di luar pura sebagai hiburan. Namun ketika berkaitan dengan fungsi ritual, tari topeng bisa tampil di dalam pura, ia menjelaskan.
Kidung Sunda atau dari daerah lain bisa ditampilkan untuk mengantarkan peserta upacara di pura dalam suasana magis. Agama Hindu memang tak bisa lepas dari berbagai bentuk kesenian, tetapi sejauh ini tak ada yang merusak nilai universal agama itu, tegasnya lagi. (ADT/T007)