Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjalin kerja sama promosi pariwisata dengan Provinsi Bali sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tersebut.
"Kami melihat potensi kepariwisataan Bali yang sangat maju. Kami berharap Bali dapat memberikan pembelajaran dan turut mempromosikan pariwisata di Sumut," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis, di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Bali, di Denpasar, Kamis (7/2) malam.
Menurut dia, rata-rata kunjungan wisman ke Sumut tiap tahunnya hanya berkisar 250 ribu orang, terpaut jauh dengan Bali yang tingkat kunjungan turis asingnya hingga tiga juta orang per tahun.
"Dengan MoU yang berisi pengaturan tujuan wisata kembar ini, kami harapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumut, khususnya ke kawasan Danau Toba," ujar dia.
Dia berharap, melalui sinergisitas dengan Bali, jika ada wisatawan mancanegara ke Bali dengan sendirinya juga akan dipromosikan untuk mengunjungi Sumut.
"Setelah penandatanganan MoU ini, kami akan mengadakan kerja sama dengan para pelaku pariwisata. Kami akan ikut pula menjadi anggota kesebelas dalam Badan Pusat Informasi Wisatawan bentukan Bali. Setidaknya hal ini menjadi informasi awal bagi wisatawan yang datang ke Bali bahwa ada tempat wisata menarik di daerah kami," ujar Nurdin pula.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subhiksu menyambut baik kerja sama provinsi kembar dalam hal promosi pariwisata yang dinilai sama-sama menguntungkan.
"Apa yang menjadi kelebihan di Bali akan diberikan ke Sumut, demikian juga sebaliknya. Kami melihat potensi Sumut cukup bagus juga," kata dia.
Ia berpendapat, ke depan pengembangan pariwisata di Bali khususnya dalam wisata alam diharapkan bisa memiliki kemiripan.
"Bali punya pusat informasi wisatawan yang bisa digunakan lebih banyak mempromosikan Sumut, sehingga mereka tidak perlu pergi promosi pariwisata jauh-jauh," kata dia lagi.
Subhiksu menegaskan sesuai dengan konsep "Bali and Beyond", maka Pulau Dewata tetap menjadi magnet pariwisata, namun daerah lain harus kecipratan juga.
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Provinsi Sumut dan Bali serta para pelaku pariwisata kedua provinsi.
Acara itu dimeriahkan dengan berbagai tarian, lagu khas Sumut, dan penyerahan kenang-kenangan. (LHS/T007)