Denpasar (ANTARA) - Tidak hanya kemajuan dalam bidang pembangunan dan capaian pendapatan Pemerintah Kabupaten Karangasem terus mengalami peningkatan, dalam tiga tahun kepemimpinan Bupati Gede Dana dan Wakil Bupati Artha Dipa, juga memprioritaskan dalam memperkuat pangan masyarakat.
Dana-Dipa konsisten berupaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah sesuai visi-misi Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dijabarkan melalui 5 Bidang Prioritas Pembangunan Daerah, yakni Bidang Sandang, Pangan dan Papan, Bidang Kesehatan dan Pendidikan, Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya serta Bidang Pariwisata.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani misalnya, pembangunan bidang pertanian diarahkan dengan melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan tanaman rempah-rempah nusantara, termasuk peningkatan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada masyarakat seperti jalan usaha tani, traktor, mesin tanam padi, bangunan irigasi dan embung pertanian.
“Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani, hal ini diwujudkan melalui pengembangan kawasan komoditas hortikultura seperti kelapa, salak, durian, alpukat, kacang tanah dan mete. Kebijakan lain yang ditempuh yaitu intervensi pengusaha hotel dan restoran perlu kami lakukan melalui penyiapan regulasi untuk memanfaatkan hasil produksi pertanian lokal, pemetaan potensi dan pengembangan industri pengrajin dan petani arak,” beber Bupati Gede Dana.
Sementara itu untuk mengatasi defisit beras, pemerintah Kabupaten Karangasem terus mendorong gerakan diversifikasi pangan non beras dengan pangan lokal pengganti beras seperti ubi, jagung dan ketela. Untuk mendukung kebijakan tersebut pihaknya mendorong pemanfaatan secara optimal tanah pekarangan, lahan kosong, dan lahan tidak produktif untuk ditanami tanaman pengganti beras seperti ubi, jagung dan ketela termasuk sayur-sayuran.
Dalam upaya mendukung pembangunan pertanian, juga dilakukan upaya pemeliharaan dan peningkatan pembangunan jaringan irigasi menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi padi.
“Yang terpenting bagaimana meningkatkan kapasitas SDM pertanian dan daya saing produk pertanian, melalui bimbingan teknis pengolahan hasil pertanian, penanggulangan hama dan penyakit tanaman,” lanjut Gede Dana bersama Artha Dipa.
Sementara itu, salah satu minuman khas Karangasem yakni Arak, pemerintahan Dana-Dipa juga melakukan pembinaan petani Arak Bali.
“Kita ketahui bahwa Arak Bali telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Ristek RI dan telah memperoleh sertifikat HAKI dari Kemenkumham RI. Hal ini membuat petani arak kita lebih leluasa dalam memproduksinya tanpa rasa was-was lagi,” pungkas Gede Dana.