Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani diminta untuk menjadi duta bagi Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk mempromosikan kepemimpinan perempuan di parlemen tingkat dunia.
Presiden IPU Tulia Ackson meminta hal itu ketika bertemu dengan Puan di sela-sela The 148th IPU Assembly di Jenewa, Swiss, Sabtu (23/3). Dia pun menyatakan siap mengemban tugas itu demi meningkatkan kepemimpinan politik perempuan di dunia.
"Sebagai sesama pemimpin perempuan, tentu dapat bekerja sama untuk memperkuat pembahasan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tingkat global," kata Puan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Puan pun ingin para pemimpin parlemen perempuan bisa memperkuat komitmen untuk meningkatkan partisipasi perempuan di dunia politik. DPR siap mendukung isu tersebut.
"Mewakili DPR RI, saya siap mendukung dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan-tujuan mulia itu," katanya.
Di sisi lain, Puan juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Tulia Ackson sebagai Presiden IPU yang ke-31 pada IPU Assembly Ke-147 di Angola, Oktober 2023. Tulia menjadi perempuan ketiga yang memimpin IPU.
"Sekaligus perempuan pertama mewakili kawasan Afrika yang mengemban amanah ini," kata dia.
Ia juga mengapresiasi komitmen Tulia Ackson yang mendorong kerja sama internasional serta dalam mempromosikan perdamaian dan nilai-nilai demokrasi.
Puan yakin pemimpin perempuan asal Republik Tanzania itu akan membuat IPU menjadi makin lebih efektif, akuntabel, dan transparan.
Sementara itu, Tulia Ackson yang merupakan perempuan ketiga pemimpin IPU tersebut meminta Puan menjadi duta karena terkesan dengan kepemimpinan Puan sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI.
Tulia pun mengatakan bahwa IPU bakal menugasi Puan untuk berkunjung ke negara-negara yang masih memiliki tingkat kepemimpinan perempuan dalam politik yang rendah.
"Hal itu dilakukan sebagai kampanye peningkatan kesadaran pentingnya keterwakilan perempuan dalam proses pembuatan keputusan," kata dia.
Puan Maharani diminta jadi Duta IPU promosikan pemimpin perempuan dunia
Minggu, 24 Maret 2024 13:10 WIB