Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar di Bitung, Sulawesi Utara, menjaga semangat dan disiplin dalam berusaha guna meraih sukses.
Ajakan itu dilontarkan Joko Widodo saat menghadiri acara Silaturahmi dengan nasabah PNM Mekaar di Sport Hall and Convention, Kota Bitung, Jumat.
“Semangat bekerja keras itu menjadi kunci kita sukses atau tidak sukses dalam berusaha,” ujar Presiden dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden menekankan pentingnya disiplin, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Ia memberikan contoh tentang pentingnya membayar cicilan tepat waktu bagi nasabah PNM Mekaar.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pengolahan air limbah di Makassar
“Penting sekali disiplin. Kalau kita sudah ngambil dari PNM Mekaar misalnya 5 juta, hari Senin kita harus nyicil, hari Senin harus ngangsur, Senin harus kita siapkan. Kalau kita janji Jumat hari ini, Jumat janji harus ngangsur, hari ini harus ngangsur. Itu yang namanya disiplin,” ujarnya.
Presiden juga mengapresiasi perkembangan PNM Mekaar yang sejak dimulai pada tahun 2015 telah berkembang pesat dengan 15,2 juta nasabah dan penyaluran dana sebesar Rp244 triliun.
Di Sulawesi Utara sendiri, tercatat ada 125 ribu nasabah dengan uang beredar sebesar Rp2,1 triliun.
Selain itu, Presiden juga memberikan apresiasi terhadap produk lokal yang dihasilkan oleh nasabah PNM Mekaar, seperti keripik talas dan kacang bawang yang dikemas dengan baik. Presiden menekankan pentingnya pemberian merek dan kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual produk.
Presiden mengingatkan para nasabah untuk menggunakan pinjaman untuk modal kerja dan tidak untuk konsumsi yang tidak perlu.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak menteri makan malam dan sapa warga Makassar
"Harus bisa ngerem bahwa ini adalah bukan uang kita. Ini adalah uang kita bersama yang kita pakai untuk berusaha,” pesan Presiden.
Acara tersebut diakhiri dengan pesan dari Presiden tentang pentingnya menjaga kualitas produk, harga yang kompetitif, dan ketepatan waktu dalam pengiriman.
"Kualitas barang harus baik. Harga harus kompetitif, harga bersaing. Yang ketiga, kalau ngirim apa-apa itu tepat waktu,” tutup Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri.