Denpasar (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Bali memetakan lokasi-lokasi yang rawan mengalami kemacetan lalu lintas kendaraan menjelang perayaan menyambut tahun baru 2024.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Putu Sutaryana menyampaikan bahwa dinas menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas kendaraan di daerah-daerah rawan, seperti daerah pusat kota dan objek wisata di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
"Di Denpasar contohnya di Patung Catur Muka, alun-alun kota, untuk di Badung di Kuta dan Canggu pinggiran kabupaten, dan Garuda Wisnu Kencana ya pasti," katanya di Denpasar, Rabu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia menjelaskan, Dinas Perhubungan Provinsi Bali berkoordinasi dengan dinas perhubungan kabupaten/kota dan instansi terkait lain dalam mengatur lalu lintas kendaraan menjelang tahun baru serta mendata kendaraan yang memasuki Bali.
Baca juga: Dishub larang kendaraan berhenti sepanjang jalan Bypass Pelabuhan Sanur
Dinas Perhubungan Provinsi Bali, menurut dia, menyerahkan pengamanan lalu lintas kendaraan menjelang tahun baru 2024 kepada pemerintah kabupaten/kota dan kepolisian setempat.
Ia mengatakan bahwa Dinas Perhubungan Provinsi Bali akan fokus melakukan pemantauan dari pos Area Traffic Control System (ATCS) yang tersebar di 107 titik di kabupaten/kota serta mengawasi area sekitar tempat wisata.
"Astungkara terkait kepadatan jalan sampai saat ini masih aman dan bisa terkendali, mudah-mudahan sampai batas akhir tanggal 3 Januari 2024 situasi dan kondisi aman terkendali," katanya.
Menjelang Hari Raya Natal, dari 19 sampai 24 Desember 2023, tercatat ada 43.934 kendaraan yang memasuki Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dan 3.849 kendaraan yang masuk dari Pelabuhan Padangbai.
Sutaryana menyampaikan bahwa dinas perhubungan kabupaten/kota sudah menyiapkan posko untuk memantau kendaraan yang memasuki wilayah Bali menjelang perayaan tahun baru 2024.
"Untuk Denpasar sudah diatensi melalui empat posko, yaitu Pos Umahanyar, Pos Terminal Ubung, Pos Sanur dan Pos Serangan," katanya.
Baca juga: Dishub Bali: Bus Trans Metro Dewata tetap operasi meski ada LRT