Polres Jembrana mengatakan bahwa pelanggar lalu lintas di Kabupaten Jembrana, Bali pada Senin atau hari pertama Operasi Zebra Agung 2024 didominasi kalangan remaja.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana Ajun Komisaris (AKP) Oktamawan Abrianto, saat sosialisasi operasi tersebut di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa.
"Pelanggaran dari kalangan remaja umur 16 sampai 21 tahun mendominasi hari pertama Operasi Zebra Agung, Senin kemarin," katanya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana Ajun Komisaris (AKP) Oktamawan Abrianto, saat sosialisasi operasi tersebut di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa.
"Pelanggaran dari kalangan remaja umur 16 sampai 21 tahun mendominasi hari pertama Operasi Zebra Agung, Senin kemarin," katanya.
Dia mengatakan, dalam operasi yang akan berlangsung hingga tanggal 27 Oktober itu, pihaknya mengedepankan pembinaan terhadap pengguna jalan yang melakukan pelanggaran.
Baca juga: Polres Jembrana bebaskan pembunuh sakit jiwa, dibawa ke RSJ Bangli
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) Endang Tri Purwanto saat apel Operasi Zebra Agung 2024 mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan raya Denpasar Gilimanuk belakangan ini cukup tinggi.
Baca juga: Polres Jembrana bebaskan pembunuh sakit jiwa, dibawa ke RSJ Bangli
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) Endang Tri Purwanto saat apel Operasi Zebra Agung 2024 mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan raya Denpasar Gilimanuk belakangan ini cukup tinggi.
Untuk menekan jumlah kecelakaan, pihaknya sudah memetakan jalur-jalur rawan yang akan dikoordinasi dengan institusi lain yang membidangi hal tersebut.
"Ada sejumlah jalur yang berulangkali terjadi kecelakaan di wilayah tersebut. Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait, misalnya untuk menambah lampu penerangan jalan dan rambu-rambu," katanya.
Untuk itu, kata dia, saat rapat gabungan dengan instansi terkait, pihaknya akan langsung mengajak mereka ke wilayah yang rawan kecelakaan.
"Ada sejumlah jalur yang berulangkali terjadi kecelakaan di wilayah tersebut. Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait, misalnya untuk menambah lampu penerangan jalan dan rambu-rambu," katanya.
Untuk itu, kata dia, saat rapat gabungan dengan instansi terkait, pihaknya akan langsung mengajak mereka ke wilayah yang rawan kecelakaan.
"Biar diketahui kenapa wilayah itu rawan kecelakaan sehingga bisa segera diambil solusi mengatasinya," katanya.
Terkait jumlah kecelakaan lalu lintas, Oktmawan mengatakan, dari bulan Januari terjadi 388 kecelakaan dengan 49 orang tewas.
Baca juga: Kejari Jembrana tangkap DPO kasus korupsi yang kabur ke luar negeri
Baca juga: Kejari Jembrana tangkap DPO kasus korupsi yang kabur ke luar negeri
Dari jumlah kecelakaan tersebut, kata dia, rata-rata merupakan kecelakaan tunggal yang disebabkan kondisi kendaraan serta pengendaranya.
"Rata-rata kecelakaan terjadi pada pengendara sepeda motor. Biasanya karena pengemudi mengantuk," katanya.
Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi kendaraan serta kesehatannya sebelum berkendara, apalagi jika menempuh perjalanan jauh.