Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan bulan ini mereka mulai mencatat kembali setiap kasus positif COVID-19 yang terdeteksi setelah sebelumnya dihentikan karena pencabutan status pandemi.
"Pencatatan ini sebagai bentuk antisipasi dari adanya kenaikan angka COVID-19 di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang didominasi oleh subvarian EG.5 turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variant of interest (VOI)," kata I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Kamis.
Terhitung sejak 1-12 Desember 2023, kata dia sudah ada 60 orang yang positif COVID-19 di Bali, mereka ditemukan terpapar setelah dilakukan tes PCR di rumah sakit.
“Sesuai edaran terbaru Kemenkes terkait natal dan tahun baru karena di luar negeri dan di Indonesia (Jawa dan Bali) juga ditemukan kasus maka kita meningkatkan kewaspadaan dengan membuat edaran ke semua kabupaten/kota, jadi semua pasien di fasilitas kesehatan kalau ada yang operasi atau berobat saat ditemukan batuk pilek dilakukan PCR,” kata dia.
Baca juga: Bali ajukan 5.000 vaksin COVID-19 antisipasi lonjakan kasus di Singapura
Anom mengatakan ini merupakan bentuk kewaspadaan Dinkes Bali dari lonjakan COVID-19 meski proses skrining di tempat umum tidak dilakukan, hanya bagi pasien rumah sakit yang bergejala.
Ia menegaskan bahwa 60 pasien positif yang terdeteksi bukan datang ke rumah sakit karena COVID-19, namun berobat penyakit lain, mereka yang positif hanya bergejala ringan karena imunitas masyarakat Bali terbilang bagus setelah mendapat suntikan vaksin lengkap.
“Mereka masuk bukan karena COVID-19 tetapi mau operasi, pas wawancara ada batuk dan pilek jadi di tes dan positif, tetapi gejala ringan dan tidak ada isolasi khusus,” ujarnya.
Adapun 60 kasus tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jembrana delapan kasus, Badung 24 kasus, Gianyar (enam kasus), Karangasem (sembilan kasus), Buleleng (satu kasus), Tabanan (satu kasus) dan Kota Denpasar (11 kasus) dengan kematian satu orang dari Denpasar.
Demi mengantisipasi lonjakan COVID-19, Kepala Dinkes Bali itu mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, kemudian bagi yang belum menerima suntikan vaksin penguat dapat mencari di Kantor Dinkes Bali.
Saat ini Bali masih memiliki stok vaksin sebanyak 705 dosis dan sudah mengajukan kembali vaksin jenis InaVac ke Kemenkes sebanyak 5.000 dosis sebagai bentuk antisipasi permintaan di masyarakat.
Baca juga: Dinkes Bali antisipasi masuknya pneumonia lewat pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai