Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara meluncurkan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian kepada para petani padi di Bali sebagai solusi mengatasi permodalan ketika memulai musim tanam padi.
"Ke depan, KPSP diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi petani dengan sasaran petani padi yang berada di kelompok subak," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam keterangan tertulis di Denpasar, Sabtu.
Peluncuran KPSP dilakukan oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara didampingi oleh Anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu.
Selain itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali I Nyoman Sudharma, serta pengurus dan anggota FKLJK Provinsi Bali.
Peluncuran dilakukan pada acara Bali Financial Experience Festival (BALI FINEF) 2023 di Gedung Mario Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini merupakan puncak perayaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Provinsi Bali.
KPSP sektor pertanian ini diharapkan bisa mendongkrak kredit/pembiayaan sektor pertanian di Bali yang masih rendah, yaitu hanya 5,13 persen dari portofolio kredit industri di Bali.
Jumlah ini masih jauh dibandingkan dengan kredit di sektor penunjang pariwisata (akomodasi, makan, dan minum) yang mencapai porsi dua kali lipat.
Keberadaan KPSP diharapkan bisa membantu permodalan bagi petani ketika akan memulai musim tanam padi.
Pada Juni 2021, OJK telah mengeluarkan Generic Model Skema Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian yang menjadi acuan bagi Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di sektor pertanian.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu mengatakan dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2023, pihaknya bersinergi dengan industri jasa keuangan di Bali telah melaksanakan lebih dari 300 kegiatan edukasi dan inklusi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Berbagai kegiatan edukasi dan inklusi keuangan telah dilakukan yang diperuntukkan pelaku UMKM dan ibu rumah tangga serta edukasi kepada pelajar melalui Learning Management System OJK dalam bentuk lomba LMSKU OJK Championship (LOC) Tahun 2023 dengan peserta mencapai 2.600 pelajar.
Selain itu, edukasi dalam bentuk KKN Literasi Inklusi dengan Universitas Udayana di 10 desa di Bali dan penyelenggaraan kelas UMKM Bali Nadi Jayanti sebagai inkubator dalam menciptakan UMKM yang tangguh.
"OJK terus berupaya mendorong perluasan jangkauan akses keuangan melalui TPAKD yang telah terbentuk di provinsi dan sembilan kabupaten/kota di Bali," katanya.
Dalam memberdayakan komunitas difabel, OJK bersama TPAKD juga memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada penenun dan peternak difabel dalam Program Ekonomi Keuangan Inklusif.
OJK Bali Nusra luncurkan kredit pembiayaan ke para petani
Minggu, 29 Oktober 2023 0:59 WIB