Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengakui pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan asal India yakni Indigo dan Vistara untuk membuka rute penerbangan langsung (direct flight) dari India menuju Denpasar, Bali.
“Kami sudah menjajaki penerbangan langsung dari India ke Indonesia ini hampir enam bulan lebih belakangan ini, kemi melihat penerbangan India ke Indonesia ini hampir tidak ada yang langsung,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Kehadiran penerbangan langsung menuju Bali ini, diharapkan mampu mendongkrak capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Bollywood ini.
Melalui penerbangan langsung dari India ke Bali, dirinya menargetkan sebanyak 20-25 persen peningkatan kunjungan wisman asal India ke Bali pada 2024.
Baca juga: Pemprov Bali sebut turis India penting gerakkan pariwisata
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan, kunjungan wisman India ke Bali hingga Agustus 2023 tercatat sebanyak 288.000 kunjungan.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman asal India hingga semester I 2023 masih menempati urutan kedua setelah pasar Australia.
Secara kumulatif pada Januari-Juni 2023, wisman India yang datang langsung ke Pulau Dewata tercatat sebanyak total 214.163 orang, capaian ini meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat sebanyak 31.945 wisman India yang berkunjung ke Bali.
Ke depan, Menparekraf juga mengungkapkan pihaknya tak hanya berfokus untuk menarik jumlah kunjungan wisman ke Bali. Namun juga sepakat dengan Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya untuk memperhatikan pariwisata yang bermartabat, berkualitas dan berkelanjutan sehingga dampak negatif pariwisata diminimalisir.
“Kita tidak ingin Bali over tourism atau pariwisata yang berlebihan akhirnya harus menghadapi dampak negatif dari over tourism,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengungkapkan Pj Gubernur Bali bakal fokus pada infrastruktur agar Bali dapat terus berbenah dari sisi konektivitas. Sementara Kemenparekraf bakal fokus pada sisi pengembangan SDM, desa wisata serta menyosialisasikan aturan yang berkaitan dengan pariwisata Bali, termasuk pungutan wisata yang akan ditarik sebesar Rp150.000 untuk kebudayaan yang akan dilakukan pada 14 Februari mendatang.
“Kita akan memperkenalkan pungutan untuk kebudayaan yang akan dilakukan pada 14 Februari 2024 ini, akan kita evaluasi dampak positifnya,” pungkasnya.