Kulon Progo (ANTARA) - Tim gabungan yang meliputi petugas PT Kereta Api Indonesia, Palang Merah Indonesia, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri sudah mengevakuasi sekitar 500 penumpang Kereta Api Argo Wilis dan Argo Semeru, kereta api yang pada Selasa mengalami kecelakaan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati, petugas sudah mengevakuasi semua penumpang kereta api yang mengalami kecelakaan di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
"Proses evakuasi sudah berjalan dengan lancar, tinggal satu gerbong. Gerbong satu ini saja yang barangnya belum bisa dievakuasi, namun penumpang sudah semua terevakuasi, dan tidak ada korban jiwa," katanya.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa penumpang kereta api yang terluka, tetapi belum bisa menyampaikan datanya secara terperinci.
"Semua bekerja untuk bagaimana penumpang ini bisa terlayani dengan baik, yang luka diberikan pengobatan oleh Dinas Kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa penumpang kereta api yang hendak menuju ke Jakarta difasilitasi menuju ke Stasiun Wates, tempat kereta tujuan Stasiun Gambir Jakarta disiapkan.
Nunuk menjelaskan bahwa kecelakaan yang menimpa Kereta Api Argo Wilis dan Argo Semeru disebabkan oleh tergerusnya bantalan batu di jalur kereta.
"Di jalur kereta api, bantal batu tergerus, kemudian mengakibatkan gerbong agak miring, sehingga ketika dua kereta ini bertemu ya agak miring, sehingga bersenggolan dan akhirnya terjadi beberapa gerbong anjlok," katanya.
Nunuk memastikan kecelakaan kereta api itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi menyebabkan sejumlah penumpang kereta terluka.
"Satu orang dilarikan ke rumah sakit karena sudah tua dan syok. Yang lainnya ditangani di lokasi," katanya.
Baca juga: KA Argo Semeru anjlok di lintasan Stasiun Sentolo-Wates