Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sebagai sesama negara kepulauan, Indonesia dan Mikronesia berbagi peran dan kontribusi nyata untuk menghadapi tantangan global.
“Khususnya untuk menghadapi perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola laut yang baik, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Federasi Mikronesia Wesley Simina di sela KTT AIS Forum di Nusa Dua, Bali, pada Rabu, seperti disampaikan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, dalam pidato pengantarnya, Presiden Simina menyampaikan apresiasi atas undangan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Mikronesia untuk menghadiri KTT AIS Forum tahun ini.
“Saya secara pribadi ingin menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan AIS High Level Meeting,” ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong penguatan kerja sama keluarga Pasifik dengan PM Tuvalu
Presiden Simina pun menyebut bahwa Mikronesia dan Indonesia memiliki kesamaan. Menurut dia, hal tersebut menjadi daya tarik keikutsertaan Mikronesia dalam KTT AIS Forum.
“Saya tahu ketika saya menerima undangan di Mikronesia, tanpa ragu saya langsung menerimanya karena saya ingin bergabung dengan Anda di bidang perlindungan laut karena kita memiliki kesamaan, jadi saya berterima kasih atas undangannya,” kata dia.
Selain itu, Presiden Simina juga turut menyambut baik perkembangan yang ada dalam KTT AIS Forum dengan disepakatinya empat prioritas kerja sama dalam deklarasi bersama para pemimpin AIS.
Deklarasi yang disepakati oleh 32 negara peserta AIS itu juga mencakup empat prioritas kerja sama ke depan yakni mitigasi dan perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, penanganan sampah plastik laut, serta tata kelola maritim yang baik.
“Negara Federal Mikronesia menyambut baik perkembangan yang terjadi di Forum AIS dengan sepenuh hati dan menghargai pendekatan empat pilar Deklarasi AIS yang berpusat pada kelautan,” kata Simina.
Selama pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, serta Direktur Pasifik dan Oseania Kementerian Luar Negeri Adi Dzulfuat.