Jakarta (ANTARA) -
"SAPA 129 menjadi contact center pengaduan khusus kasus terkait perempuan dan anak yang dapat diakses oleh masyarakat kapan pun dan dimana pun," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam acara Aktivasi Layanan SAPA 129 di Jakarta, Kamis.
Adanya integrasi layanan SAPA 129 di tiap provinsi, kata dia, diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan pengaduan khusus kasus terkait perempuan dan anak.
Selain itu, ucap dia, adanya layanan tersebut juga diharapkan dapat mempercepat penanganan kasus yang terjadi, karena pelapor dapat terhubung dengan petugas yang siaga di setiap daerah.
"Ini merupakan bentuk upaya sinergi Kementerian PPPA dengan para dinas pengampu urusan perempuan, UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) PPA Provinsi, dalam hal penyediaan layanan pengaduan khusus kasus terkait perempuan dan anak," ujar Menteri Bintang Puspayoga.
Menurutnya, keterbukaan akses layanan, serta sinergi pemerintah pusat dan daerah dapat mendorong penanganan kasus secara cepat, akurat, komprehensif, dan memberikan layanan yang prima bagi masyarakat.
Layanan SAPA 129 Terintegerasi merupakan penyempurnaan dari Layanan SAPA 129 yang telah dihadirkan Kementerian PPPA pada 2021. Pada 2022 Layanan SAPA 129 telah menerima sebanyak 2.346 aduan kasus terkait perempuan dan 957 aduan kasus terkait anak.
Menteri Bintang Puspayoga mengimbau kepada para pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat agar aktif dalam menyebar luaskan informasi soal pelayanan ini, sehingga layanan ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Dia juga mengajak serta seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan kekerasan pada perempuan dan anak, membawa keadilan bagi korban, serta mendorong kehormatan dan rasa hormat bagi mereka.
"Bersama kita bawa perubahan positif bagi mereka. Semoga niat baik dapat rida dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju," demikian Menteri Bintang Puspayoga.
Masyarakat dapat mengakses Layanan SAPA 129 melalui Hotline 129, WhatsApp (WA) 08111129129, serta aplikasi SAPA 129 yang tersedia di PlayStore.
Baca juga: Menteri PPPA bicara Gemarikan untuk atasi stunting di Bali
Baca juga: Menteri PPPA sebut penerima penghargaan Kota Layak Anak 2023 meningkat
Baca juga: Menteri Bintang dukung pemberdayaan perempuan di Bali lewat pariwisata
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan perlindungan anak jadi pertaruhan masa depan bangsa
Baca juga: Gubernur Bali sependapat bersinergi soal perlindungan anak lewat edukasi dan "perarem"