Denpasar (ANTARA) - Harga kambing kurban di Denpasar, Bali, terpantau naik mencapai Rp100 ribu per ekor jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan kisaran harga Rp2,5 juta hingga Rp6,5 juta per ekor menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada Kamis (29/6) mendatang.
“Kenaikan harga karena biaya logistik, transportasi dan permintaan banyak,” kata seorang pedagang kambing Rahman Saparingga, Senin.
Pria yang sudah berjualan kambing kurban selama 22 tahun itu mendatangkan 400 ekor kambing dari Banyuwangi, Jember dan Malang, Jawa Timur pada 21 Juni lalu.
Hingga tiga hari menjelang Hari Raya Idul Adha, kata dia, sebanyak 370 ekor kambing di lapaknya yang buka di salah satu lahan kosong di Jalan By Pass Ngurah Rai Semawang, Denpasar Selatan itu sudah ludes terjual.
Mencermati permintaan pasar tinggi, ia pun berencana mendatangkan sekitar 50 ekor kambing lagi dari Singaraja, Bali pada Selasa (27/6) besok.
“Kami distribusikan ke panitia masjid di lima kabupaten yakni di Kabupaten Tabanan, Gianyar, Badung dan Denpasar,” ucapnya.
Rahman menjelaskan variasi harga per ekor kambing itu disesuaikan dengan usia, dan berat kambing.
Kambing yang dijual pun harus berusia satu tahun dengan berat minimal 55 kilogram.
Sebelum menjual hewan kurban, kata dia, pihaknya sudah melengkapi surat keterangan sehat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Bali dan Jawa Timur mengingat perlintasan hewan kurban itu antarprovinsi.
Tak hanya menjual hewan, pihaknya juga melayani pemotongan kambing kurban secara Islam oleh Rumah Potong Kambing Aqiqah Sanur, Denpasar dengan wadah besek atau wadah dari bambu untuk menghindari penggunaan kantung plastik.
Sementara itu, salah satu pembeli hewan kurban, Hadi Suyitno mengaku sudah berlangganan membeli kambing kurban dan memesan jauh hari di pasar itu sebanyak sembilan ekor.
Pembelian hewan kurban, kata dia, disesuaikan dengan kemampuan jamaah dari Mushala Thoriqussalam Sanur Kauh, Denpasar.
“Kami beli sesuai permintaan jamaah yang berkorban,” ucap Hadi.