Jakarta (Antara Bali) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) untuk memantau bencana yang terjadi di Tanah Air.
"Pesawat ini kami produksi tahun ini dan sudah jalan," ujar Kepala Lapan, Bambang S Tejasukmana, usai membuka lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Kamis.
Pesawat tanpa awak tersebut diberi nama LSU-03 dan mampu membawa beban hingga 10 kilogram dan bisa terbang hingga ketinggian 500 meter.
LAPAN, kata Bambang, sudah mengoperasikan pesawat tersebut untuk memotret kondisi gunung berapi dan luas areal pertanian."Sekarang kami sedang menyiapkan pesawat tanpa awak tersebut untuk memantau bencana yang terjadi di Tanah Air," tambah dia.
Dia menambahkan pesawat tanpa awak efektif untuk memantau bencana seperti longsor ataupun banjir. Pesawat itu dikendalikan melalui komputer. Di badan pesawat ditempatkan kamera untuk memotret wilayah yang dipantau.
Lapan, lanjut dia, saat ini sedang mengembangkan metode, personil dan prosedurnya. (LHS/T007)