Negara (ANTARA) - Jalan tol Bali yang membentang dari Gilimanuk hingga Mengwi, akan menarik wisatawan untuk menonton budaya pacuan kerbau Makepung di Kabupaten Jembrana.
“Dengan adanya jalan tol, akan semakin banyak wisatawan berkunjung ke sini, termasuk menyaksikan makepung,” kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di sela-sela persiapan Lomba Makepung Bupati Jembrana Cup di Sirkuit All in One Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kamis.
Menurut dia, selain atraksi pacuan kerbau yang muncul dari budaya masyarakat agraris Kabupaten Jembrana, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan matahari tenggelam dari Sirkuit All in One yang berlokasi di pinggir pantai.
Ia mengatakan, di sirkuit seluas empat hektare yang peresmiannya dilakukan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno itu, sedari awal sudah dibangun lintasan untuk lomba makepung.
Baca juga: Lomba makepung Kapolres Jembrana Cup diikuti ratusan peserta
“Lomba makepung akan rutin dilakukan di sirkuit ini. Saat nanti jalan tol selesai, sekaa atau kelompok makepung juga akan menikmati meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke sini,” katanya.
Ia juga mengatakan, dirinya sudah menyampaikan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster terkait keinginan kelompok makepung agar kembali digelar Gubernur Cup, yang terhenti saat pandemi Covid-19.
Menurut dia, gubernur menyambut positif keinginan kelompok makepung tersebut, dan mendukung agar Lomba Makepung Gubernur Cup kembali terlaksana.
Koordinator Makepung Jembrana I Made Mara mengatakan, sirkuit makepung di Desa Pengambengan tinggal ditambah pembatas di lintasan, agar kerbau yang berpacu tidak keluar dari lintasan.
Ia mengatakan, untuk Bupati Jembrana Cup rencananya akan diselenggarakan tanggal 3 Agustus mendatang.
“Persiapan sudah mulai kami lakukan dari sekarang, khususnya di bagian lintasan agar lebih sempurna,” katanya.
Baca juga: Kejari Negara tahan Kadis Pariwisata Jembrana
Adanya lintasan makepung di Sirkuit All in One ini menurutnya, akan membantu pelestarian budaya tersebut, karena bisa dijadikan sirkuit permanen.
Ia mengungkapkan, sejumlah sirkuit makepung di tempat lain menggunakan jalan umum, yang sewaktu-waktu bisa berubah.
“Masyarakat umum juga melewati jalan itu. Bisa saja karena merupakan jalan umum, suatu saat akan diaspal. Kalau sudah aspal, tidak bisa lagi digunakan sebagai sirkuit makepung,” katanya.
Ia juga menyakini, jalan tol akan menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jembrana termasuk menyaksikan makepung.
Makepung merupakan lomba pacuan kerbau dengan menarik gerobak, yang hanya ada di Kabupaten Jembrana.
Dalam lomba ini, sepasang kerbau menarik gerobak dengan joki di atasnya berpacu beriringan di lintasan tanah.
Pemenang lomba ini ditentukan dengan jarak antara kerbau di depan dan belakangnya, saat memasuki garis finish.
Bagi masyarakat Jembrana, memiliki kerbau untuk pacuan makepung merupakan gengsi tersendiri, sehingga hewan ini mendapatkan perawatan yang istimewa.
Dalam sejarahnya, makepung lahir dari kegembiraan petani usai panen, yang diwujudkan dengan berpacu kerbau.***3***