Badung (ANTARA) - Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan kegiatan Foreign Object Debris (FOD) Cleaning bersama pemangku kepentingan bandara sebagai salah satu persiapan menyambut kedatangan pesawat komersial terbesar di dunia yaitu Airbus 380-800 yang dioperasikan maskapai Emirates.
"Kegiatan yang kami lakukan bersama seluruh jajaran pemangku kepentingan ini juga kami lakukan sebagai upaya persiapan pendaratan pesawat Airbus 380-800 maskapai Emirates pada awal bulan Juni mendatang," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan Foreign Object Debris (FOD) Cleaning dilakukan guna menjamin keselamatan penerbangan di Area Sisi Udara.
Baca juga: Bandara Bali siapkan 12 konter lapor diri guna layani penumpang A380
Menurutnya, kegiatan tersebut juga merupakan wujud peningkatan level keselamatan untuk mengantisipasi benda-benda asing yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan atau membahayakan keselamatan penerbangan
"Sebagaimana program kami, FOD Cleaning ini dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya membangun budaya keselamatan penerbangan setiap pemangku kepentingan bandara, yang artinya bahwa kebersihan Area Sisi Udara dapat menunjang keselamatan penerbangan," kata dia.
Handy Heryudhitiawan menjelaskan kegiatan FOD Cleaning itu juga diharapkan dapat memberi nilai lebih pada kelancaran penerbangan khususnya menjelang kedatangan penerbangan Airbus 380-800.
Baca juga: Kemenhub siapkan Ngurah Rai terima kedatangan pesawat terbesar A380
"Karena termasuk sekitar parkir stand yang akan digunakan A380 juga telah kami bersihkan dalam agenda FOD Cleaning, ini menjadi poin penting secara berkelanjutan untuk terus terlaksana," ungkal dia.
Hingga saat ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani sebanyak 13 maskapai domestik dan 36 maskapai internasional.
Setiap harinya, rata-rata penumpang yang dilayani saat ini mencapai 30.133 penumpang dengan 166 pergerakan pesawat udara.
"Ini menjadi acuan kami untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan penerbangan yang dimana lalu lintas penerbangan kian meningkat pasca pemulihan pandemi," pungkas Handy Heryudhitiawan.