Badung, Bali (ANTARA) - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyiapkan sebanyak 12 konter lapor diri untuk melayani penumpang pesawat komersial terbesar di dunia yaitu Airbus 380, yang dioperasikan maskapai Emirates Airlines.
"Check-in counter kami siapkan sebanyak 12 loket untuk lapor diri. Biasanya kalau maskapai lain sekitar 4-6 loket. Tapi karena ini kami tahu penumpangnya bisa sampai 615 orang, jadi kami berikan 12 konter," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia mengatakan selain menyediakan konter lapor diri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan penerbangan biasanya, pihaknya juga terus melakukan berbagai persiapan lain untuk menyambut kedatangan pesawat itu di Bandara Bali pada pertengahan 2023.
Berbagai persiapan, koordinasi, dan proses assesment itu dilakukan dengan asistensi dari otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan terkait dengan sejumlah hal seperti sarana dan prasarana serta syarat-syarat yang harus disiapkan di Bandara Bali.
Persiapan-persiapan yang telah dilakukan itu seperti pengaturan posisi pesawat dengan menyiapkan intermediate holding point untuk pesawat tersebut berhenti, fasilitas lampu yang saat ini telah digeser sekitar 10,5 meter.
Baca juga: Kemenhub siapkan Ngurah Rai terima kedatangan pesawat terbesar A380
"Kami juga sudah memutuskan untuk memposisikan pesawat itu di nanti di A15. Semua syarat-syarat tersebut sudah dicek oleh Kemenhub dan otoritas bandara dan insya Allah memenuhi," kata dia.
Terkait panjang dan lebar landasan Bandara Bali, ia juga yakin juga dapat melayani pesawat A380 dengan aman, karena pesawat dapat mendarat di beberapa bandara lain di dunia dengan panjang dan lebar yang hampir sama dengan Bandara Bali.
Handy mengungkapkan pesawat itu diperkirakan baru mendarat di Bali pertengahan tahun mendatang berdasarkan pengajuan dari maskapai.
Menurutnya, hal itu karena tidak serta merta ketika maskapai mengajukan penggunaan pesawat itu kemudian langsung bisa terbang.
"Petugas ground handling perlu latihan, teknisi yang belum pengalaman harus tersertifikasi. Informasinya juga mereka sedang melakukan pelatihan, mobil pendorongnya atau towing truck sekarang sudah dikirim ke Bali," ungkap dia.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, ia yakin Bandara Bali akan mampu melayani penerbangan A380 dengan aman dan lancar.
"Kami sangat siap dan perlu terus bekerja sama dengan jajaran maskapai, otoritas bandara serta Kementerian Perhubungan untuk memastikan semuanya aman," ujar Handy.
Baca juga: Imigrasi tambah 36 perangkat layanan permudah wisatawan di Bali