PT PLN (Persero) melalui kegiatan Employee Volunteering Program PLN Peduli membagikan sejumlah peralatan sekolah kepada panti asuhan dan beberapa yayasan di wilayah Bali guna mendukung pendidikan anak-anak yatim piatu menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana di Denpasar, Bali, Jumat, menyebutkan fasilitas pendidikan yang diberikan, antara lain seperangkat laptop dan printer serta alat penunjang belajar mengajar lainnya, seperti papan tulis, meja, kursi dan proyektor.
Bantuan tersebut disalurkan di lima lokasi panti asuhan maupun yayasan yang tersebar di Bali, yakni Panti Asuhan Narayan Seva dan Yayasan DBS di Buleleng, Yayasan Widi Asih di Kabupaten Jembrana, Yayasan Bukit Kehidupan di Ungasan, Kabupaten Badung, serta Panti Asuhan Yasa Kerti di Karangasem.
Baca juga: PLN beri layanan 'home charging' untuk 43 pemilik kendaraan listrik
Baca juga: PLN beri layanan 'home charging' untuk 43 pemilik kendaraan listrik
“Kegiatan yang dilaksanakan dalam menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah ini mendorong pegawai PLN untuk berperan aktif berbagi dengan menyumbangkan buku-buku bacaan dan baju-baju layak pakai yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak di panti asuhan tersebut,” kata Udayana.
Dia berharap melalui program Employee Volunteer Program PLN, pegawai senantiasa berkontribusi secara aktif dengan menunjukkan kepedulian kepada sesama melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Saat ini, kata Udayana, PLN serius menerapkan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya.
PLN sangat peduli dengan penerapan ESG, apalagi konsep ini memiliki kecocokan dengan Tri Hita Karana untuk membangun Bali yang seimbang, sehingga kegiatan ini menjadi bukti bahwa PLN memang peduli terhadap masalah lingkungan dan sosial di masyarakat.
Baca juga: Program PLN Terangi Ramadhan diminati 3.000 konsumen di Bali
Baca juga: Program PLN Terangi Ramadhan diminati 3.000 konsumen di Bali
Dia mengatakan bantuan yang diberikan kepada sejumlah panti asuhan dan yayasan tersebut, berkontribusi terhadap kesuksesan anak-anak untuk selalu mandiri, produktif dan dewasa di masa depan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bukit Kehidupan Peter Heri Panjaitan menyebutkan yayasan yang didirikan sejak 2006 tersebut telah mengedukasi setidaknya lebih dari 500 anak se-Indonesia.
“Yayasan ini didirikan dengan tujuan ingin memberikan harapan, martabat dan tujuan bagi anak-anak yang berlatar belakang yatim piatu, dari orang tua yang tidak mampu, maupun yang abusive,” terangnya.
Peter mengapresiasi penuh upaya PLN sebagai donatur yang menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak ini, khususnya di bidang teknologi.
Untuk yayasan yang diasuhnya tersebut, Peter fokus pada pendidikan anak, khususnya IT, Bahasa Inggris, dan matematika, karena ia melihat beberapa ilmu tersebut adalah ilmu dasar yang dibutuhkan untuk masa depan mereka.
Peter mengatakan bahwa bantuan ini sangat penting bagi peningkatan pendidikan anak-anak, karena melalui pelatihan dan pendidikan terbukti mampu mengentaskan kemiskinan.