Negara (ANTARA) - Institusi terkait di Kabupaten Jembrana, Bali dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur melakukan rapat koordinasi persiapan arus mudik lebaran.
“Ada 49 unit kapal dan tujuh dermaga yang siap melayani arus mudik. Posko lebaran akan kami buka mulai tgl 12 April,” kata General Manajer PT ADSP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Muhammad Yasin, dalam rapat koordinasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa.
Selain kapal dan dermaga, ia mengatakan, menyiapkan tempat-tempat penjualan tiket, termasuk pemeriksaan tiket agar pemudik bisa lebih lancar menyeberang.
Pelabuhan penyeberangan memprediksi, arus mudik tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
“Kami prediksi jumlah pemudik akan meningkat, karena tahun ini tidak ada lagi pembatasan-pembatasan karena pandemi seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan KMP Jatra II, yang merupakan kapal dengan ukuran besar, untuk mengangkut pemudik apabila terjadi stagnasi antrian di Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang.
Sedangkan Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur, Wilayah Kerja Ketapang Banyuwangi Rocky Surentu mengatakan, untuk menghadapi arus mudik harus terjalin koordinasi yang kuat antar instansi.
“Komunikasi antar instansi harus terus dilakukan, serta mempersiapkan segalanya sedetil mungkin. Komunikasi dan persiapan itu, untuk meminimalisir insiden dan komplain dari pemudik,” katanya.
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) Dewa Gde Juliana yang hadir dalam rapat koordinasi ini mengatakan, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-1 21 April 2023.
Polres Jembrana sudah menyiapkan pola pengaturan kendaraan pemudik, menyiapkan kantong parkir, melakukan rekayasa lalu-lintas lewat jalur alternatif serta membuka sejumlah posko pengamanan.
Ia juga sepakat melakukan penguatan koordinasi lintas instansi, agar mudik berjalan lancar.
“Kepada PT ASDP Indonesia Ferry kami minta ada integrasi CCTV di Pelabuhan Gilimanuk. CCTV bisa diintegrasikan di posko terpadu pelabuhan,” katanya.
Dengan integrasi CCTV ini akan mempermudah pengawasan terhadap orang, kendaraan dan barang yang keluar masuk pelabuhan.
Selain PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, BPTD XI Jawa Timur dan Polres Jembrana, rapat koordinasi juga diikuti jajaran Polres Banyuwangi, TNI, Basarnas Banyuwangi, DPC Gapasdap Cabang Ketapang serta DPC INFA Ketapang.
Dalam rapat ini semua pihak juga sepakat mempersiapkan rencana jika terjadi situasi yang paling buruk, meskipun sudah dilakukan simulasi lintas sektoral.***3***