Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali melakukan pemetaan (mapping) dan pengolahan data hasilnya terdapat 294 orang bayi yang stunting di Badung, dan akan melakukan suatu kegiatan operasional penanganannya
"Kami melakukan mapping dari data yang dimiliki dan akan diolah menjadi satu kegiatan operasional penanganan stunting," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa selaku Ketua Tim Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim dan Penanganan Penurunan Stunting Badung di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan berdasarkan data stunting dari rapat mapping yang telah dilakukan, terdapat 294 orang bayi yang stunting di Badung.
"Secara bertahap nanti akan kami tuntaskan menjadi 6 persen, yang sekarang masih di level angka 6,6 persen dan akan dikejar terus menurunnya sehingga Badung bisa mencapai target yang kami pasang," kata dia.
Wabup Badung Ketut Suiasa menjelaskan berdasarkan mapping yang dilakukan diharapkan pada minggu depan sudah ada hasil data yang dimiliki oleh Bappeda, Dinas kesehatan dan Dinas P2KBP3A Badung.
Pihaknya juga telah menyelenggarakan Rapat Pembahasan Mapping Program Kegiatan Penurunan Stunting dan Penyesuaian Jasa Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia di Badung.
Ia menambahkan Pemkab Badung selama ini sangat perhatian dan memberikan atensi penuh terhadap penanganan dan penurunan stunting.
Untuk itu pihaknya juga sudah memutuskan serta memerintahkan jajarannya di Pemkab Badung untuk memakai konsep bapak angkat.
"Perangkat daerah akan ditetapkan menjadi bapak angkat baik di penghapusan kemiskinan ekstrem dan juga penanganan stunting itu sendiri," ungkap dia.
Wabup Suiasa mengungkapkan Pemkab Badung juga akan melibatkan dari pihak swasta dari Forum Tanggung Jawab Sosial Perpisahan (TJSP) dan juga dari pemerintahan desa.
Selanjutnya upaya-upaya itu akan disusun menjadi suatu pola yang dituangkan dalam suatu produk hukum yaitu peraturan bupati untuk lebih merinci tugas masing-masing pihak.
"Selanjutnya kami melakukan tatanan manajemen organisasi memiliki sasaran dan tujuan yang jelas dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi," pungkas dia.